Lifestyle . 02/05/2023, 06:15 WIB
Pena, menggambarkan proses pendidikan sebagai sebuah proses penciptaan mahakarya yang memerlukan perpaduan holistik antara kemampuan intelektual, emosional, dan spritual dalam pelaksanaan.
Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei di Indonesia sebagai penghormatan atas lahirnya Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan Indonesia yang dikenal sebagai "Bapak Pendidikan Nasional".
Ki Hajar Dewantara lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta.
Ia belajar di Nederlandch Indische School (NIS) dan kemudian melanjutkan pendidikannya di Eropa, di mana ia belajar tentang konsep-konsep pendidikan modern.
Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 1915, Ki Hajar Dewantara memulai gerakan pendidikan nasional dan mengusulkan pendidikan yang berorientasi pada kebebasan, kreativitas, dan keberagaman budaya.
Ia mendirikan Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan untuk semua anak tanpa memandang latar belakang sosial atau agama.
Ki Hajar Dewantara juga turut mendirikan perguruan tinggi pertama bagi perempuan Indonesia, Sekolah Tinggi Pendidikan Istri (STPI), yang kemudian dikenal sebagai Universitas Negeri Yogyakarta.
Pada tahun 1952, pemerintah Indonesia memutuskan untuk memperingati hari lahirnya Ki Hajar Dewantara sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Tujuannya adalah untuk memperingati jasa-jasanya dalam memperjuangkan pendidikan nasional yang inklusif dan merdeka.
Sejak itu, setiap tahun tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional di Indonesia. Peringatan ini biasanya diisi dengan berbagai acara dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan dalam pembangunan nasional. (*)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com