News . 25/04/2023, 15:44 WIB
"Bangsa kita itu dari Sabang sampai Merauke jangan ekonomi tumbuh pada suatu wilayah dan harus diakui bahwa ekonomi kita 50% lebih berkumpul di pulau Jawa," urainya.
Lanjut Bahlil mengatakan Presiden Jokowi memerintahkan agar investasi yang masuk ke Indonesia dapat menciptakan kawasan ekonomi baru.
"Ketiga bapak presiden menyampaikan juga kepada saya ciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru dan karena itu jangan ekonomi dikuasai oleh satu kelompok tertentu harus merata jangan itu-itu saja," jelasnya.
Tidak hanya mengurus investasi yang jombo, mantan Ketua Umum HIPMI itu juga tetap memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan dari UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia.
"Yang keempat bahwa presiden mengatakan kepada saya jangan mengurusi investasi yang besar-besar saja karena UMKM juga investor dan UMKM itu adalah kontribusinya 60% terhadap DJP dan 99,6% dari unit usaha," katanya.
Lebih lanjut Bahlil mengatakan perintah Presiden Jokowi sangat tegas dia didorong untuk membuat gebrakan dan inovasi untuk menyelesaikan investasi yang macet atau mangkrak.
"Yang kelima Mas Bahlil kamu harus bagaimana menerobos masalah-masalah yang selama ini menjadi problem antara perizinan yang lambat termasuk kolaborasi antara pengusaha besar dan UMKM ini 5 perintah presiden kemudian kita dorong bagaimana realisasinya," terangnya.
Dari sejumlah perintah Presiden Jokowi tersebut, Bahlil bergerak cepat turun lapangan menemui para pengusaha menanyakan apa kendala dan mencari solusi agar investasi kembali berjalan.
"Lewat omnibus law lebih simple orang merasa nyaman investor masuk itu kan perlu ada kepastian kemudian efisiensi transparansi dan yang berikut adalah kita jemput bola jadi ada masalah pengusaha kita datangi apa masalahnya kita bantu. Jadi jangan seorang Kepala BKPM atau menteri investasi itu seperti raja-raja jaman dulu duduk saja pakai jas kemudian di belakang meja nanti orang itu datang bukan zamannya lagi harus melayani pemerintah itu harus melayani kenapa karena semua negara apalagi pandemi covid itu membutuhkan investasi," tuturnya.
Bahlil juga menyampaikan hampir semua negara membutuhkan yang namanya investasi agar pembangunan, lapangan pekerjaan terbuka lebar yang ujungnya untuk meningkatkan perekonomian nasional.
"Jadi kalau kita terlambat gerakan akan diambil oleh negara lain dan ingat investasi ini adalah hulu menciptakan lapangan pekerjaan meningkatkan pendapatan negara membuat nilai tambah meningkatkan kompetensi kita dan segala macam," pungkasnya. (*)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com