Kesehatan . 08/03/2023, 21:00 WIB
Eva menyebutkan saat ini, banyak kasus penyakit ginjal kronis ditemukan akibat pasien terkena diabetes tipe 2 dan hipertensi.
Adapun faktor risiko lainnya dari penyakit ginjal kronis, namun kondisinya masih bisa diberikan tata laksana medis dan diperbaiki.
Misalnya seperti kasus akibat konsumsi obat pereda nyeri, penggunaan NAPZA dan pasien terkena radang ginjal.
BACA JUGA: Kemenkes: Ditemukan Varian Baru Covid-19 di Indonesia
Namun, ada juga faktor risiko yang tidak dapat diubah seperti bawaan dari riwayat penyakit keluarga, terjadinya kelahiran prematur, trauma di daerah abdomen (rongga tubuh) dan adanya penyakit tertentu yang derita pasien seperti lupus, AIDS dan hepatitis C.
Oleh karenanya, dengan memperingati Hari Ginjal Sedunia yang diperingati pada 9 Maret 2023 besok bisa menjadi momentum masyarakat, untuk mengubah pola hidupnya menjadi lebih sehat. Dengan cara mengatur pola makan yang sehat, rajin berolah raga, menjauhi asap rokok, diet sehat hingga mengelola waktu tidur dan stres dengan baik.
“Tentu kita berharap dalam peringatan Hari Ginjal Sedunia 2023 ini, bisa menjadi peningkatan kepedulian masyarakat untuk bisa paham, untuk bisa menjaga kesehatannya. Terutama menghindari faktor-faktor risiko, sehingga masyarakat kita lebih sehat dan lebih produktif ke depannya,” ujar Eva.*
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com