BACA JUGA:Target Rampung 2024, Menteri Basuki Dampingi Jokowi Tinjau Tol di IKN, Begini Penampakannya
Floodway Cisangkuy merupakan sodetan sepanjang 5,45 km yang berfungsi untuk mengurangi beban Sungai Citarum di Dayeuhkolot.
Sodetan Cisangkuy akan mengalirkan debit banjir sebesar 230 m3/detik yang semula bermuara Baleendah-Dayeuhkolot menjadi bermuara ke Pameungpeuk (hilir), sehingga mengurangi lama genangan dan luas genangan di daerah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir, dan sekitarnya.
Adapun Kolam Retensi Cieunteung sendiri selesai dibangun pada 2018, dengan memiliki volume tampung 190.000 m3 dan luas genangan 4,7 hektar, yang mampu mereduksi banjir seluas 91 hektar (sekitar 1.250 bangunan atau rumah), serta mengurangi banjir yang kerap menggenangi jalur transportasi antara Banjaran-Baleendah menuju Kota Bandung.
Infrastruktur pengendali banjir ini juga dilengkapi sarana olahraga seperti memancing dan lari di jogging track sepanjang 1.357 meter.
BACA JUGA: STOP! Tahun 2030 Warga DKI Jakarta Tak Boleh Lagi Ambil Air Tanah
BACA JUGA: Alhamdulillah, 350.000 Rumah Warga DKI Jakarta Bakal Terakses Air Bersih Hingga 2024
Kolam Retensi Cieunteung dilengkapi 4 pompa, terdiri dari 1 pompa harian berkapasitas 2 m3/detik dan 3 pompa banjir kapasitas 3,5 m3/detik.
Selanjutnya Kolam Retensi Andir dan 4 polder, dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Kolam Retensi Andir di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Kolam Retensi ini berfungsi untuk pengendali banjir di hulu Sungai Citarum. Fasilitas ini diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu 5 Maret 2023-Sigit Nugroho untuk FIN.CO.ID
Kolam Retensi Andir berfungsi untuk menanggulangi banjir musiman di Bandung Selatan sebesar 500 liter/detik. Pembangunannya dilakukan sejak Desember 2020 dan selesai pada 2021.
BACA JUGA: Groundbreaking Tol Probolinggo, Brantas Abipraya Targetkan Selesai 2024
Kolam Retensi Andir dibangun di lahan seluas 4,85 hektar dengan luas genangan 3,4 hektar, serta volume tampungan hingga 160.000 m3.
Banjir yang biasa menggenangi wilayah Dayeuhkolot dan Baleendah bisa dikendalikan oleh kolam retensi, dan bisa dipompa kembali ke sungai setelah normal, sehingga akan mereduksi banjir sebesar 210 hektare atau setara 1.250 KK.