Lifestyle

Niat dan Cara Mandi Wajib atau Junub Berdasarkan Hadis Sahih

fin.co.id - 24/02/2023, 10:31 WIB

Orang mandi.

Cara Mandi Wajib atau Mandi Junub: 

Kebanyakan hadus mandi junub bersumber dari istri-istri Rasulullah. Seperti salah satu hadis yang cukup dikenal saat ini, yakni hadis dari istri Nabi, Aisyah Radiallahu'an. 

"Aisyah RA berkata: ketika mandi janabah, Nabi SAW memulainya dengan; mencuci kedua tangannya, kemudian beliau menumpahkan air dari tangan kanannya ke tangan kiri, lalu mencuci kemaluannya, kemudian berwudhu seperti wudhu-nya orang shalat, kemudian beliau mengambil air lalu memasukkan jari-jari tangannya ke sela-sela rambutnya, dan apabila ia yakin semua kulit kepalanya telah basah maka beliau menyirami kepalanya tiga kali, kemudian beliau membersihkan seluruh tubuhnya dengan air, dan kemudian di akhir beliau mencuci kakinya,”.

Kemudian, hadis ari Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. 

Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. 

Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. 

Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim no. 317)

Dari dua Hadis sahih di atas, maka tata cara mandi wajib dirincikan begini: 

Pertama : Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.

Kedua : Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.

Ketiga : Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah atau dengan menggunakan sabun.

Keempat : Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat.

Jika kita melihat dari hadits Maimunah di atas, nabi berwuduh hanya sebatas sampai di kepala dan telingan. Sementara kaki dibasuh setelah habis mandi junub. 

Yang tepat tentang masalah ini, dua cara yang disebut dalam hadits ‘Aisyah dan Maimunah bisa sama-sama digunakan. Bisa berwuduh sempurnah, dan berwuduh sebatas kepala dan telinga saja. Kaki dicuci terakhir ketika selesai mandi junub. 

Kelima : Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut.

Admin
Penulis