News . 05/01/2023, 20:32 WIB
Selain itu, PSSI sebagai organisasi induk sepak bola tentu tidak hanya bertanggung jawab dalam penyediaan infrastruktur sepak bola di Indonesia maupun pengembangan atlet/talenta sepak bola Indonesia, tetapi juga pada pengelolaan dan manajemen suporter di Indonesia, yang selama ini kerap menjadi pemicu terjadinya konflik.
“PSSI dapat menggandeng Asosiasi Provinsi (Asprov) sekaligus klub-klub sepak bola di Indonesia dalam melakukan pembinaan dan edukasi kepada para suporter," katanya.
"Terlebih seharusnya hal tersebut mudah untuk dilakukan karena secara struktural PSSI telah memiliki Divisi Pembinaan Suporter yang dapat dioptimalkan fungsinya dalam membantu proses koordinasi secara vertikal antara PSSI kepada Asprov maupun Klub guna melakukan pembinaan dan edukasi suporter sepak bola Indonesia,” jelasnya.
Bramantyo melanjutkan, manajemen suporter sangat dibutuhkan di Indonesia saat ini, namun PSSI sendiri tampaknya belum menjalankan itu karena di PSSI sendiri telah ada Divisi Pembinaan Suporter.
“Jika memang akan dilakukan restrukturisasi dan dibentuk komite suporter melalui regulasi yang baru, maka perlu ada penjelasan tupoksi yang lebih jelas dan tegas,” katanya.
“Regulasi terkait suporter juga harus disosialisasikan dan dikomunikasikan secara intens kepada semua organisasi suporter sepakbola di semua tingkatan liga,” tutupnya. (*)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com