"Padahal korban telah melangsungkan pernikahan selama 1 tahun. Tak disangka-sangka, suami malah berselingkuh dengan ibu kandungnya," terang Perqara.
Kira-kira apakah korban bisa menggugat kejadian perselingkuhan tersebut? Jawabannya bisa menurut Perqara.
"Pasal 27 KUHPerdata telah menyatakan bahwa seseorang dilarang melakukan perzinaan dengan orang lain yang bukan pasangannya," jelas Perqara.
Dalam kasus tersebut, suami yang berselingkuh dengan mertuanya sendiri telah melanggar Pasal 27 KUHPerdata.
BACA JUGA: Awas Lur! Muncul Akun Medsos Ngaku Rozy Zay Hakiki Buntut Curhatan Norma Soal Suami Selingkuh Viral
Sehingga korban dapat melaporkan perbuatan tersebut dengan dugaan Pasal 284 ayat (1) angka 1a KUHP yang berbunyi:
"Diancam dengan pidana penjara paling lama 9 bulan seorang pria yang telah kawin yang melakukan perzinahan padahal diketahui bahwa pasal 27 KUHPerdata berlaku baginya."
Korban dapat melaporkan perbuatan tersebut ke kantor polisi terdekat secara tertulis, lisan, atau dengan media elektronik ke bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu.
"Setelahnya, penyidik akan melakukan kajian awal untuk menilai layak/tidak dibuatkan laporan polisi," beber Perqara.
Lalu laporan polisi akan diberikan penomoran untuk pencatatan kegiatan proses penyidikan secara manual dan/atau melalui aplikasi e-manajemen penyidikan.
Kemudian penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap pelapor dalam bentuk berita acara wawancara saksi pelapor yang nantinya jika pelaporan tersebut merupakan tindak pidana.
"Maka berdasarkan atas laporan dan surat perintah penyidikan untuk dilakukan proses penyidikan," papar Perqara.
"Perlu diketahui juga bahwa tindak pidana perzinahan termasuk delik aduan," sambung Perqara.
