News . 29/12/2022, 22:32 WIB
CHINA, FIN.CO.ID - Kebijakan nol Covid China disusul dengan ledakan kasus.
Para ahli kesehatan mengingatkan bahwa terdapat potensi berkembang biaknya varian baru.
Mulai 8 Januari 2023, Otoritas China mengumumkan bahwa pelancong asing ke negeri tirai bambu itu tidak mewajibkan karantina.
BACA JUGA: Rencana Reshuffle Kabinet, Gerindra: Dia (Sandiaga Uno) Bukan Menteri dari Partai Gerindra
Padahal sebelumnya, China menerapkan pembatasan ketat demi menangkal Covid.
Bahkan, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) telah mengakhiri publikasi statistik harian Covid.
Ratusan ribu orang diperkirakan telah terinfeksi, beberapa pekan terakhir.
Rumah sakit dan krematorium di seluruh negeri kewalahan.
BACA JUGA: BMKG: Saat Malam Tahun Baru 2023 Sebagian Wilayah Diprediksi Diguyur Hujan
Mayoritas masyarakat di China tak memiliki kekebalan dari infeksi sebelumnya.
Terlebih lagi, banyak di antara mereka yang tidak divaksinasi.
Karenanya pakar kesehatan global khawatir, China akan menjadi lahan subur bagi varian baru.
Direktur Institute of Global Health, University of Geneva Antoine Flahault mengatakan, setiap infeksi baru meningkatkan kemungkinan virus bermutasi.
BACA JUGA: Hey Rakyat Indonesia, Ini Peringatan Polri Soal Perayaan Malam Tahun Baru
“Fakta bahwa 1,4 miliar orang tiba-tiba terpapar SARS-CoV-2 jelas menciptakan kondisi yang rawan munculnya varian baru,” kata Flahault.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com