RSUP Prof. dr. I Gusti Ngoerah Bali Terapkan Teknologi Terkini Penanganan Stroke

fin.co.id - 26/12/2022, 16:15 WIB

RSUP Prof. dr. I Gusti Ngoerah Bali Terapkan Teknologi Terkini Penanganan Stroke

Ilustrasi Pasien Stroke, Image oleh Parentingupstream dari Pixabay

JAKARTA, FIN.CO.ID - RSUP Prof. dr. I Gusti Ngoerah Bali terapkan teknologi terkini penanganan stroke.

Keberhasilan tersebut dicapai atas pengampuan dari RS PON.

RSUP Prof. dr. I Gusti Ngoerah Bali adalahrumah sakit yang diampu oleh RS PON.

BACA JUGA: Cegah Angka Kematian Ibu dan Balita Stunting, Menkes Budi Canangkan Gerakan Bumil Sehat

Program pengampuan ini diharapkan bisa dilakukan oleh RSUP I Gusti Ngurah terhadap sejumlah RS di kabupaten/kota di Bali dan sebagian rumah sakit yang ada di NTB maupun NTT.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi tindakan coiling yang dilakukan RSUP Ngoerah dengan program pengampuan dari RS PON.

“Selamat atas terselenggaranya aktivitas coiling di RS Ngoerah," ucap Menkes Budi Sadikin hari ini.

"Di sisa waktu saya sebagai Menkes ingin sekali menyelesaikan transformasi pilar kedua, yaitu transformasi sistem layanan rujukan," lanjut dia.

BACA JUGA: Menkes Budi: Pemerintah akan Intervensi untuk Mengatasi Masalah Stunting

Dengan begitu, hal ini dapat "memastikan bahwa seluruh rumah sakit di kabupaten/kota dan provinsi bisa melayani standar layanan kesehatan tertentu,” sambungnya.

Dikatakan Menkes Budi, stroke merupakan penyakit yang menyebabkan kualitas hidup seseorang menjadi buruk.

Jumlah kasus meninggal bisa mencapai hingga ribuan setiap tahun. Bahkan kasus kecacatan bisa lebih tinggi 2 kali lipat dari kasus kematian.

“Oleh karena itu saya benar-benar minta rumah sakit RS PON untuk mengaktifkan fungsi pengampuannya dan mesti diingat-ingat targetnya adalah 34 provinsi harus bisa bedah otak terbuka, dan RS PON juga harus memastikan 514 kabupaten/kota bisa melakukan intervensi non bedah seperti Coiling,” ungkap Menkes.

Direktur Utama RS PON dr. Mursyid Bustami mengatakan pada hari ini, Senin (26/12) tim sedang melakukan tindakan coiling.

BACA JUGA: Menkes Budi: Dokter Gigi di Indonesia Masih Sangat Minim

Admin
Penulis