Catatan Dahlan Iskan . 25/12/2022, 06:00 WIB
Kemo pun tidak mengatasi. Padahal sudah ia jalani dua seri. Tidak juga membaik. Bahkan tubuhnya melemah.
Dalam keadaan lemah itu ia menulis untuk Wulan. "Saya mau hidup," tulis sang kakak. Ia memang sudah tidak bisa mengeluarkan suara, tapi ia masih bisa menulis. Semua keinginan sang kakak dikemukakan lewat tulisan. Termasuk keinginan untuk hidup.
Tapi ia tetap tidak mau dioperasi.
Ia bandel. Sajak SMA sudah merokok. Ia seperti kereta lama. Tidak mau jalan kalau tidak ada asap mengepul.
BACA JUGA: Tung Desember
Memang ada jenis perokok ekstrem seperti itu. Saya sering memuji perokok militan dengan sanepo.
"Perokok itu paru-parunya lebih awet. Seperti bandeng asap". Dan lagi, belum ada orang yang sedang merokok meninggal dunia. Padahal banyak orang yang lagi olahraga tiba-tiba jatuh dan tewas.
Sang kakak bukan sakit bandeng asap. Ia kena kanker pita suara.
Wulan terus mencari cara menyembuhkan sang kakak. Tentu dengan cara yang bisa diterima. Sampailah Wulan mempelajari KetoFastosis. Masuk akal. Wulan ingin kakaknya menjalani itu. Berat, tapi masuk akal.
BACA JUGA: Radikal Shofa
Melihat watak sang kakak, Wulan tidak yakin KetoFastosis dijalankan. Begitu banyak makanan yang harus dihindari. Begitu panjang puasa yang harus dilalui.
Gula dilarang total.
Tepung dilarang total.
Karbohidrat dilarang total.
BACA JUGA: Marah Dewi
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com