Adapun proyek ini bakal menghasilkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berkapasitas 240.000 meter kubik per hari dengan teknologi A2O+ Membrane Bio Reactor untuk melayani 989.389 jiwa atau 220.000 sambungan rumah (SR).
"IPAL akan dibangun di atas lahan seluas 3,9 hektar yang beroperasi di Pluit, Jakarta Utara. Pelayanannya meliputi 3 wilayah administratif yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara," ungkap Diana.
Sebagai informasi, JSDP diawali dengan penyusunan dokumen masterplan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) pada tahun 2012. Masterplan tersebut membagi 15 zona pelayanan air limbah domestik di Provinsi DKI Jakarta, di mana Zona 1 termasuk dalam salah satu wilayah pelayanan prioritas jangka pendek.
BACA JUGA: Dari 200 Rumah RISHA Untuk Korban Gempa Cianjur, 21 Unit Sudah Terbangun dan Dijamin Tahan Gempa!
Menteri Basuki Minta Proyek Dipercepat
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta agar proyek JSDP dipercepat penyelesaiannya.
Adapun sebelumnya, proyek sistem pengelolaan air limbah terpusat Zona 1 yang digarap oleh Kementerian PUPR membutuhkan waktu 78 bulan kerja atau selesai sekitar tahun 2028.
"I think 78 months is too long, shorten the time of construction," ucap Basuki dalam dalam kesempatan yang sama.
Dengan selesainya proyek JSDP itu, nantinya permasalahan sanitasi di wilayah Jakarta bisa terselesaikan. Limbah air kotor atau limbah komunal rumah tangga, akan sistematis dialirkan ke sistem pengolahan terpadu.
BACA JUGA: Kabar Gembira! 200 KK Korban Gempa Cianjur Direlokasi Dapat Bantuan RISHA Senilai Rp150 Jutaan
Jika sudah benar-benar tuntas, nantinya tidak perlu lagi menggunakan "truk kuning" atau mobil pengangkut air kotor (tinja) untuk membuang limbah komunal rumah tangga hingga ke tempat penampungan atau pengolahan.
