Ia menduga kebiasaan konsumsi mie instan dan begadang dan kemungkinan memforsir diri mengerjakan skripsi membuat pencernaan terganggu.
Pihak Universitas telah komunikasi kepada keluarga Jody di Bangka Barat dan menghendaki untuk dimakamkan di kampung halamannya.
"Sudah sah menyelesaikan skripsi dan dosen sudah menandatangani surat penyelesaian skripsi, dan berencana pulang untuk mengabari keluarga tentang wisuda tersebut," terang Dr. Eko.
Pihak kampus pastikan Jody tetap mendapatkan haknya sebagai sarjana pada Wisuda mendatang.
Tubuh Jody telah dibawa menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi Semarang hingga dilakukan keputusan keluarga terkait berkas otopsi dan pemulangan jenazah.