Kemensos Beri Dukungan Produksi Garam Kusamba Melalaui Program PENA

fin.co.id - 19/12/2022, 14:38 WIB

Kemensos Beri Dukungan Produksi Garam Kusamba Melalaui Program PENA

Kemensos Beri Dukungan Produksi Garam Kusamba, Foto: kemensos.go.id

JAKARTA, FIN.CO.ID - Kementerian Sosial RI terus memberikan dukungan kepada usaha kecil menengah, tak terkecuali kepada Kelompok Petani Garam Sarining Segara di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.

Dukungan diberikan melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) untuk meningkatkan hasil produksi garam Kusamba.

“Garam Kusamba yang sudah terkenal akan kualitasnya memiliki potensi besar untuk menguatkan perekonomian setempat. Namun cara pembuatannya masih tradisional dan hasil produksinya terbatas".

BACA JUGA: Kemensos Penuhi Kebutuhan Air Warga Desa Kasaman

"Hal inilah yang mendasari Menteri Sosial Tri Risamaharini untuk menginisiasi sistem yang mampu meningkatkan hasil produksi garam turun temurun itu,” ungkap Edi Suharto, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial (18/12).

Bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Kementerian Sosial membangun sistem tunnel di Desa Kusamba pada Juni 2022 lalu.

Tunnel dikelola oleh Kelompok Petani Garam Sarining Segara yang beranggotakan 17 orang. Hal ini sesuai dengan arahan Mensos bahwa pemberdayaan tidak selalu diberikan kepada individu tetapi bisa dikelola dalam bentuk kelompok atau wilayah.

Instalasi 8 tunnel yang berukuran total 4 x 26 meter itu mampu menghasilkan 50 kg garam per tunnel.

I Wayan Rena (67), Ketua Kelompok Petani Garam Sarining Segara mengatakan produksi garam melalui sistem tunnel lebih efisien dari segi tenaga dan waktu dibandingkan dengan produksi garam secara tradisional.

“Tunnel kelebihannya tidak berat memikul dan tidak tergantung cuaca. Panen pun bisa dilakukan di malam hari,” ungkap Rena pada Sabtu (17/12).

Per Agustus 2022, garam Kusamba dengan sistem tunnel telah dipanen sebanyak dua kali.

Limbahnya sendiri terjual sampai 40 jeriken berisi masing-masing 35 liter dengan harga Rp90.000 per jeriken.

Garamnya terjual sebanyak 130 kg, sementara garam kotor untuk pakan ternak terjual Rp1.500 per kg.

Rena menambahkan sistem tunnel menjadi solusi dari makin sempitnya lahan produksi karena abrasi.

Ia juga berharap sistem yang mempermudah produksi garam ini mampu menarik minat anak muda untuk terjun bertani garam melestarikan garam Kusamba.

Admin
Penulis