Lifestyle . 19/12/2022, 08:03 WIB
Saat itu, belum ada dukungan logistik TNI seperti sekarang ini. Apabila ketahuan pihak Belanda maka rakyat ditangkap dan disiksa dengan kejamnya, rumah-rumah mereka dibakar hangus, lumbung-lumbung padi juga dimusnahkan oleh tentara Belanda.
Semua komponen bangsa berjuang bahu membahu, tanpa pamrih, dengan satu tujuan yaitu: “Indonesia Merdeka”.
Hasil perjuangan berbuah manis. Melalui Perjanjian Roem-Royen maka gencatan senjata disepakati, pasukan Belanda meninggalkan Yogyakarta dan pada 29 Juni 1949, gerilyawan TNI kembali masuk ke ibukota perjuangan.
Beberapa dari mereka telah gugur di medan laga sebagai kusuma bangsa. Peristiwa 19 Desember 1948 kemudian diperingati sebagai Hari Bela Negara berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2006.
Semangat gerilyawan dan hubungan harmonis TNI-Rakyat harus selalu dikenang dan dilestarikan. Juga, harus terus dihayati pesan-pesan Panglima Besar Jenderal Soedirman, yang intinya adalah: Tidak Mengenal Menyerah, Percaya Pada Kekuatan Sendiri, TNI lahir dari rakyat, TNI hidup bersama rakyat, TNI tidak boleh menyakiti rakyat dan TNI mengabdi hanya untuk rakyat. TNI-Rakyat Bak Ikan dan Air.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com