Tulisannya tidak pernah absen di hari yang ditentukan. Pun ketika ia di luar kota. Atau dalam penerbangan jauh.
BACA JUGA: Tengah Periode
Pernah ia menulis di atas pesawat. Pakai tulisan tangan. Sampai di bandara tujuan tulisan itu dikirim pakai faksimile.
Ia gigih seperti wartawan profesional. Ia memegang teguh deadline. Padahal belum ada email saat itu. Belum ada modem. Apalagi HP.
Hermawan itu sama: tulisannya sebagus omongannya. Dan sebaliknya. Ada orang pandai menulis tapi tidak pandai bicara. Atau pandai bicara tapi tidak pandai menulis.
Hermawan jago di dua-duanya.
BACA JUGA: Berpacu Waktu
Maka tidak heran kalau Hermawan menerbitkan banyak buku. Sudah lebih 50 buku. Yakni buku marketing. Laris semua.
Ada yang beredar secara global. Yakni yang ia tulis bersama Philip Kotler, maha guru marketing dunia. Bukunya bersama Prof Kotler sampai 9 judul.
Prof Kotler, mahaguru dari North Western University Chicago mengakui kemampuan Hermawan. Salah satu buku terlaris Kotler-Hermawan adalah Reposition Asia: From Bubble to Sustainable. Yang tahun lalu laris di Amerika adalah Technology for Humanity.
Hermawan itu guru marketing. Konsultan marketing. Penulis buku marketing. Pembicara seminar marketing. Ketua organisasi marketing –tingkat Indonesia, Asia, lantas dunia. Apa saja dilihat Hermawan dari sudut marketing.
BACA JUGA: Toilet Muda
Saya ketularan gila marketing.
Suatu saat saya bertanya kepada anak saya yang lagi kuliah di Sacramento, California.
"Anda ambil jurusan apa?"