JAKARTA, FIN.CO.ID - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah dimulai di Nusa Dua, Bali.
Sebanyak 17 kepala negara hadir pada KTT G20 yang tekah dibukan Presiden Joko Widodo, Selasa, 15 November 2022.
Untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsung KTT G20, Polri telah menyiapkan sejumlah langkah.
Terkait pola pengamanan KTT G20, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkap strategi yang dilakukan oleh Polri.
BACA JUGA: Ancaman Krisis Makin Memburuk, Jokowi di KTT G20: Recover Together, Recover Stronger
Dijelaskannya, salah satu strategi pengamanan adalah dengan menggelar Operasi Puri Agung 2022.
Selain itu, seluruh kegiatan pengamanan terpantau melalui pusat komando (commad center) yang berada di Nusa Dua Bali.
“Dalam command center ini ada 16 fitur yang tersambung. Mulai dari pengamanan jalur, serangan siber, pengamanan unjuk rasa dan teror hingga kontijensi bencana alam,” kata Kapolri dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 15 November 2022.
BACA JUGA: 17 Kepala Negara Pastikan Hadiri KTT G20 di Bali, Begini Respon Jokowi
Hampir semua aspek pengamanan jadi pemantauan jajaran Polri termasuk aspek cuaca, hingga peringatan dini gempa.
“Jadi apabila ada gempa ada peringatan sehingga personel kami mengikuti karena memang kami sudah persiapkan rencana kontijensi apabila terjadi bencana,” ujarnya.
Selain informasi gempa, pusat komando juga memiliki kemampuan mengetahui kecepatan angin di wilayah Bali. Informasi ini penting apabila delegasi dan tamu VVIP melintas di jalan tol.
Kemudian, ada kamera yang tersambung dengan CCTV yang tersambung di semua sudut baik di bandara hingga pelabuhan baik di Banyuwangi, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
BACA JUGA: Jelang KTT G20, Menko Luhut Resmikan PLTS Terapung Milik PLN di Nusa Dua Bali
“Kamera ini dilengkapi dengan pengenal wajah yang kami sambungkan dengan data-data dari Dukcapil dan Imigrasi,” katanya.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq