“Selain itu, partai tentu memiliki pertimbangan dan kriteria lain. Kami menginginkan upaya paket dipilih orang, dan bisa menenagkan Pilkada mendatang,” jelas dia.
Meski demikian, sambung Syarif, pembahasan tentang bakal calon pendamping Riza di Pilkada DKI Jakarta akan dimatangkan setelah gelaran Pemilu Legilatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres).
Kini, Partai Gerindra fokus dan bekerja keras untuk meraih kemenangan di Pileg dan Pilpres 2024.
BACA JUGA: KPU Temukan PNS dan Anggota Polri Jadi Anggota Parpol: Ini Kan Aneh
“Setelah rangkaian Pileg dan Pilpres selesai, kami akan fokus untuk memikirkan Pilkada DKI Jakarta, fokus memenangkan Riza," tandas Syarif.
Ia menambahka, upaya memenangkan dua kontestasi pesta demokrasi itu tidak mudah.
"Perlu kerja keras, dan harus all out. Terlebih, hasil Pileg 2024 akan menentukan kesuksesan kami di Pilkada,” tukas dia.
Peluang Anies di Pilkada Kecil Bila Kalah di Pilpres
BACA JUGA: Alasan Presiden Putin Tidak Hadir di KTT G20 Bali: Khawatir Dibunuh Dinas Khusus Ukraina
Sementara itu, peluang mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk kembali maju dan memenangkan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) 2024 semakin kecil.
Meski tak ada larangan kembali maju di Pilkada DKI Jakarta, jika Anies kalah di Pemilu Presiden (Pilpres) mendatang, ia belum tentu dia bisa menang.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bisa kembali maju Pilkada DKI Jakarta Tahun 2024.
Akan tetapi, peluang Anies untuk kembali memenangkan kontestasi tersebut semakin kecil, jika dia maju lantaran kalah dalam kontestasi Pilpres 2024.
“Jika Anies kalah di Pilpres, dia memang bisa maju lagi di Pilkada DKI. Tapi, apa bisa Anies kembali terpilih menjadi Gubernur untuk kedua kalinya? Menurut saya, peluangnya sangat kecil,” kata Ujang dilansir dari Rakyat Merdeka.