JAKARTA, FIN.CO.ID - Insiden mengenaskan yang dialami anggota TNI Angkatan Udara (AU) dalam kegiatan terjun payung dari dengan ketinggian 1.600 feet (kak).
Nahas, parasut yang digunakan tak mengembang.
Berkaca dari insiden itu, tidak semua orang berani mengikuti kegiatan terjun payung (skydiving).
BACA JUGA: Anggota TNI AU Jatuh dari Pesawat di Ketinggian 1.600 Akibat Parasut Tak Mengembang
Boleh dibilang, olahraga yang satu ini hanya disenangi kalangan tertentu.
Apalagi, untuk mengikuti olhraga terjun payung butuh kesiapan mental.
Yakni, ketika seorang penerjun akan melompat keluar dari pesawat menuju daratan.
Sensasi terbaik ketika terjun payung adalah melihat pemandangan dari ketinggian.
BACA JUGA: Bus Transjakarta Terbakar di Pulogadung Jaktim, Untung Tidak Ada Penumpangnya
Tentunya sambil merasakan kencang embusan angin.
Situasi dan kondisi itulah yang bisa memompa adrenalin.
Olahraga ini butuh peralatan khusus.
Banyak persiapan yang harus dilalui seorang penerjun payung.
BACA JUGA: Terungkap, Ternyata KKB Papua Penyerang Pekerja Proyek Puskesmas di Beoga Anak Buah Joni Botak
Mulai dari tata cara terjun dan mendarat.