Asal-usul Kebaya, Ikon Pakaian Perempuan Indonesia Kini Goes to UNESCO

fin.co.id - 04/11/2022, 08:20 WIB

Asal-usul Kebaya, Ikon Pakaian Perempuan Indonesia Kini Goes to UNESCO

Dian Sastro dan Tara Basro mengenakan kebaya.

BACA JUGA: Lihat! Wajah Wanita Kebaya Merah Tersenyum Sambil...

Kebaya secara resmi diakui sebagai pakaian nasional dan juga ikon busana Indonesia, meskipun penggunaan kebaya hanya dipakai oleh Jawa, Sunda dan orang Bali secara berkala.

Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, kebaya diakui sebagai salah satu pakaian etnis terutama di kalangan komunitas etnis Melayu dan Peranakan, dan kebaya biasanya dikenal di wilayah ini sebagai 'sarung kebaya' yang berasal dari penamaan komponen lengkapnya.

Sementara, gaya sarung kebaya bervariasi antara satu tempat dengan tempat lainnya didalam cangkupan wilayah tersebut.

Kebaya telah menjadi ikon mode Asia Tenggara, dengan banyak maskapai penerbangan berbendera Asia Tenggara termasuk Singapore Airlines, Malaysia Airlines, Royal Brunei Airlines, dan Garuda Indonesia telah mengadopsi pakaian tradisional ini sebagai seragam untuk pramugari perempuan maskapai tersebut.

BACA JUGA: CD Sorex Wanita Kebaya Merah Disorot, Harganya Paling Mahal Rp 50 Ribu

Ada kemungkinan besar bahwa asal-usul kebaya berasal dari Timur Tengah dikarenakan komposisi akar budayanya.

Hal ini dibuktikan dengan adanya keterkaitan kebaya dengan qaba dari Arab yang merupakan sejenis jubah panjang kendur yang dikemukakan oleh orientalis Henry Yule dan Arthur Burnell pada tahun 1886. 

Deskripsi rinci dari cabaya dapat dilihat pasa kamus abad ke-19 Hobson-Jobson.

Selain itu, dalam kamus Anglo-India, cabaya merupakan sebuah kata dengan asal-usul dari Asia dan bermakna sebuah helai penutup dari tunik panjang yang dikenakan oleh orang India kelas atas.

BACA JUGA: Wanita Kebaya Merah Dipuji Memiliki Badan yang Bagus, Pria: Kamu Harusnya Bangga

Istilah ini kemungkinan diperkenalkan oleh bangsa Portugis yang pernah singgah di sub-benua India.

Terdapat juga banyak catatan sejarah yang dipublikasikan oleh orang Portugis pada abad ke-16 dan ke-17 yang mencatat bahwa caba, cabaya, dan cabaia sebagai jubah panjang Muslim yang dikenakan oleh kelas penguasa India serta Timur Tengah.

Penggunaan pertama dari bahasa ini digunakan oleh Fernão Mendes Pinto saat dia singgah di India pada tahun 1540-an.

Beberapa sumber lain menyatakan bahwa bentuk paling awal kebaya berasal dari istana Kerajaan Majapahit yang dikenakan para permaisuri atau selir raja.

Admin
Penulis