Internasional . 01/11/2022, 18:38 WIB
"Termasuk antarmasyarakat sipil," tutur SBY.
Ketiga, menyesuaikan tatanan dunia dengan realitas dan kebutuhan abad ke-21.
"karena tatanan dunia tampaknya memudar," ungkap dia.
BACA JUGA: PT Jakpro Investigasi 'Si Cantik' yang Dimaksud Dalam Karangan Bunga di Balaikota DKI Jakarta
SBY juga mengingatkan kembali bahwa kerja sama antar para pemimpin dunia pernah berhasil.
"Kita pernah melakukan hal ini sebelumnya pada tahun 2008. Ketika dunia dilanda krisis keuangan global, negara-negara G20 berhasil menyelesaikan masalah dengan bekerja sama, bahu-membahu," ungkap SBY.
Kini, sambung SBY, G20 menghadapi dilema serius tentang mengatasi tantangan global secara efektif.
"Ketika persaingan dan perpecahan mendominasi kita,” tandas dia.
BACA JUGA: 3 Hari Kabur Lapas Cipinang, Begini Tampang Napi Bandar Narkoba Usai Ditangkap Lagi
Mneurut SBY, sangat penting mengakhiri perang di Ukraina.
Sehingga, komunitas internasional dapat fokus mengatasi masalah-masalah global.
“Kita memiliki kewajiban moral untuk menawarkan gagasan-gagasan konstruktif, yang mungkin kita sarankan kepada G20, Dewan Keamanan PBB, dan para pemimpin dunia yang sekarang berkuasa,” katanya.
"Suara kita mungkin tidak didengar oleh komunitas dunia. Tapi, saya percaya kita memiliki kewajiban moral untuk membagi pandangan kita. Kita tidak ingin disalahkan oleh sejarah karena kita tidak melakukan apa-apa,” sentilnya.
Presiden Club de Madrid yang juga mantan Presiden Slovenia Danilo Türk menyambut baik usulan mantan Presiden SBY.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com