“Ini aneh, kok test CAT (Computer Assisted Test) yang secara langsung keluar nilai malah kalah dengan test wawancara yang lebih mengkedepankan subjektifitas, apa ada pesanan?” ungkapnya.
“Saat CAT, ada orang Kota Tangerang dengan nilai 82 sebagai nilai tertinggi kedua dari sekian ratus calon lainnya, malah tidak lolos hanya karena kalah dengan penilaian subjektifitas,” sambungnya.
BACA JUGA: Politisi Gerindra Sebut 25 Persen Potongan TKD ASN Tak Wajib Dibayar, Ini Alasannya
Selain itu, menurut pria yang kerap disapa Marsel, dia menduga bahwa Panwaslu Kecamatan saat ini dibentuk bertujuan agar dapat menjadi satu lokomotif dengan kepentingan komisioner Bawaslu Kota Tangerang dalam keberpihakan politik.
“Kita ambil contoh lagi, misalnya di kecamatan Karang Tengah. Ada tiga orang yang digugurkan diantaranya dua pengacara dan satu wartawan yang yang kami nilai jauh lebih profesional dibandingkan yang ditetapkan,” cetusnya.
Dilain pihak, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang, Agus Muslim membantah tudingan titip menitip dalam rekruitmen anggota Panwaslu Kecamatan. Menurutnya, semua tahapan dilaksanakan secara transparan dan sesuai aturan yang ada. Kalaupun ada yang mengkritisi itu bagian dari dinamika.
“Kita mengedepankan integritas anggota Panwaslu. Penetapan itu dilakukan secara profesional. Saya jamin. Kalaupun tidak ada kesempurnaan, namanya juga manusia tidak lepas dari kesalahan. Tapi intinya saya jamin saya mengedepankan integritas bakal anggota saya,” tutupnya.
Dia menambahkan, pihaknya akan melantik 39 para calon Panwaslu Kecamatan pada Jumat (39/10). “Besok (hari ini) kita akan melantiknya calon Panwaslu tersebut,” tutupnya.