Viral . 28/10/2022, 10:52 WIB
Husin Shihab Sahuti Cuitan Budiman Sudjatmiko Soal Wanita Terobos Istana: Doktrinasi Radikalisme Itu Nyata
JAKARTA, FIN.CO.ID - Praktisi hukum sekaligus pegiat media sosial Husin Alwi Shihab sahuti cuitan politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko soal wanita bercadar terobos Istana Merdeka dengan bilang doktrinasi radikalisme itu nyata.
Husin Shihab menyampaikan opininya pada sebuah kicauan melalui akun media sosial Twitter bernama @HusinShihab.
Praktisi hukum Indonesia itu memang terpantau aktif dalam memakai platform tersebut untuk menyuarakan pendapat pribadinya.
Kini Husin Shihab turut angkat bicara terhadap peristiwa dimana ada wanita bercadar bawa pistol terobos Paspampres berupaya masuk ke Istana Merdeka.
BACA JUGA: Budiman Sudjatmiko Beri Komentar Serius Soal Wanita Bercadar Bawa Senpi Terobos Masuk Istana Merdeka
"Doktrinasi radikalisme via medsos (media sosial) itu nyata, Siti Elina ini salah satu korban doktrinasi tersebut," tulis Husin, 26 Oktober 2022.
Praktisi hukum Indonesia itu juga menyarankan agar negera dengan sigap meredam paham radikalisme dengan perketat peraturan.
"Negara mesti kerja keras membendung paham ini selain aktifnya pegiat sosial yang kontra dengan mereka, peraturannya pun mesti diperketat," beber Husin.
"Ini dampaknya bukan sekarang tapi nanti," tutup pegiat media sosial tersebut.
Cuitan Husin Shihan perihal ini mendulang sembilan komentar, 35 retweets, dan 106 likes dari netizen sampai berita ini terbit.
Di sisi lain Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tengah mendalami wanita bercadar yang membawa senjata api dan menerobos masuk Istana Negara Jakarta, pada Selasa 25 Oktober 2022 lalu.
Direktur Pencegahan BNPT R. Ahmad Nurwakhid mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan aparat penegak hukum.
Perempuan bercadar hitam berusaha menerobos masuk Istana Keporesidenan dengan membawa senjata api jenis FN (Tangkapan layar YouTube Kompas TV)--
"BNPT sedang melakukan koordinasi intensif dengan aparat penegak hukum untuk memastikan apakah pelaku bagian dari jaringan terorisme atau pelaku tunggal," kata Nurwakhid melalui keterangan tertulis, Rabu, 26 Oktober 2022.