Komisaris Pelni Dede Budhyarto Plesetkan Khilafah, Ketua MUI Murka!

fin.co.id - 26/10/2022, 06:40 WIB

Komisaris Pelni Dede Budhyarto Plesetkan Khilafah, Ketua MUI Murka!

Kristia Budhyarto alias Dede Budhyarto

JAKARTA, FIN.CO.ID-  Ketua Majelis Ulama (MUI), KH Cholil Nafis menilai Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto tidak sopan dengan memplesetkan kata khilafah menjadi khilafuck. 

Ada pun plesetan yang dilakukan oleh Dede Budhyarto melalui akun Twitternya. 

Kiai Nafis mengatakan, dasar negara Indonesia sudah menjadi kesepakatan bersama yakni pancasila. 

Namun dia tidak sepakat jika sampai harus memelesetkan kata Khilafah menjadi khilafuck. Sebab Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam. 

BACA JUGA: Ternyata Ada Jamu yang Tidak Halal Menurut MUI, Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Dede Budhyarto Singgung Anies Terkait Pesan Jokowi di Acara Golkar

"Secara pribadi saya tak ingin ada yang mengubah dasar negara menjadi khilafah, imarah, Komunis, dll karena kita sudah sepakat dengan Pancasila. Dan dasar ini sudah sesuai dengan Piagam Madinah yang dipimpin langsung oleh Rasulullah saw," kata kiai Nafis melalui akun Instagram pribadinya, dikutip Rabu 26 Oktober 2022.

Dia mengatakan, kurang tepat jika memplesetkan khilafah jadi khilafuck. Sebab, khilafah memiliki sejarah dalam Islam. 

Kata dia, Khilafah yang ada dalam sejarah Islam jauh berbeda dengan khilafah yang diusung oleh HTI. 

Dia menilai, silahkan saja membenci HTI. Tapi kurang tepat jika harus plesetkan kata khilafah menjadi khilafuck. 

BACA JUGA: Husin Shihab: Ideologi Khilafah Itu Sudah Sepatutnya Dihapuskan dari NKRI

BACA JUGA:Khilafah Masif, Eks Anggota NII Ken Setiawan Kritik Pemerintah: Hukum Lemah, Aparat Hingga Artis Terpapar

"Soal tak suka HTI yg silahkan aja toh juga sudah dilarang dan dibubarkan di Indonesia. Tapi sepertinya kurang tepat dan tak sopan memelesetkan kata khilafah. Kata khilafah yang ada dalam sejarah Islam itu berbeda jauh dengan khilafah yang disematkan oleh HTI. Jadi kalay tak ngerti kosa kata itu tak perlu lompat pagar," ucapnya. 

"Soal tak setuju dg bacapres tertentu ya main fair aja. Ada aturannya dan ada sopan santunnya. Dan pemilu itu kontestasi dan persaingan. Ya silahkan bersaing dan bermain dengan jujur dan baik aja" katanya

"Saya sepakat tetap konsisten terhadap konsensus bernegara, tapi memplesetkan seperti yang dilakukan olehnya sangat tidak nasionalis-religius," pungkas kiai Nafis. 

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Admin
Penulis
-->