"Ketika kita menyaksikan Partai NasDem mengundang, sudah saatnya wes wayahe, wes wayahe melu politik, wes wayahe ojo ngadohi politik, wes wayahe terlibat langsung. Kalau orang Jawa bilang begitu, wes wayahe, it's time, ini artinya panggilan terlibat dalam poltiik itu adalah panggilan untuk menjalankan tugas-tugas yang mulia, tugas-tugas di jalur yang penuh dengan tantangan," demikian cuplikan pidato Anies dalam video yang menggunakan lagu 'Gugatan Rakyat Semesta' milik band Feast.
Mengetahui lagunya dicomot untuk kepentingan politik, Feast tidak terima.
"Kami sama sekali tidak pernah mengizinkan lagu kami dipakai untuk keperluan politik. Kami menginginkan secepatnya materi diturunkan dan secepatnya diurus untuk ganti rugi secara materiil, dikarenakan pelanggaran hak moral juga hak ekonomi lagu kami @NasDem," tulis admin Twitter @listentofeast seperti dikutip fin.co.id pada Rabu, 19 Oktober 2022.
BACA JUGA: NasDem Sambut Baik Ganjar Maju Capres: Rival Sepadan Anies
BACA JUGA:Ferdinand Hutahaean 'Sentil' Ketua Bapilu NasDem: Anies Itu Pembangkang dan Antitesis Jokowi
Admin Feast dalam cuitannya menunggu transferan dari lagu yang telah Nasdem gunakan tanpa izin tersebut.
Wis wayahe kalo mau pake lagu ijin dulu @NasDem. Tiba-tiba udah didelete aja nih @NasDem , kita tinggal tunggu ganti ruginya yaaah. Min @NasDem ditunggu transferannya ya lagu kami tiba-tiba jadi background materi kampanye. Lagu aja dicolong apalagi… hehe," tutup Feast.
BACA JUGA: Budiman Sudjatmiko Ungkap Hal Mengejutkan Soal NasDem Sebut Anies Bakal Lanjutkan Pembangunan Jokowi
BACA JUGA:NasDem: Pembangunan Era Jokowi akan Diteruskan Oleh Presiden Anies Baswedan
Siang ini kami sudah bertemu dengan perwakilan dari @NasDem. Dari pihak NasDem sepakat akan membuat rilis resmi permintaan maaf di media sosial dan pers. Perihal pelanggaran hak cipta, akan diurus lebih lanjut oleh pihak publisher kami. Pihak legal bertemu pihak legal ????????
— Rapatkan barisan (@listentofeast) October 20, 2022
