News . 20/10/2022, 17:45 WIB
Sebab beranggapan bahwa alutsista yang dimiliki sudah tidak lagi relevan lagi.
“Ada juga yang optimis, ‘buat apa sih senjata-senjata gitu. Perang kayak gitu enggak akan ada, sekarang itu kan perang IT saja sebenarnya. Proxy yang banyak dikhawatirkan proxy sebenarnya bukan perang seperti itu’,” tambah Mahduf.
Bagi pemerintah, alutsista tetap dipandang penting.
BACA JUGA: Waduh! Pabrik Oli Palsu Diungkap Polisi, Hasilkan 3000 Botol per Hari
Bahkan, proposal yang diajukan ke presiden sudah memuat proyeksi persenjataan sampai 25 tahun ke depan.
“Sudah dihitung semua, pertambahan setiap tahunnya berapa kemudian biayanya dari mana, dapat dari mana, sudah dihitung bersama Kementerian Keuangan,” jelas Mahfud.
Di sisi lain, Anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno atau Dave Laksono mengatakan, anggaran Kemhan di 2023 tak alami perubahan signifikan, terkait alutsista.
“Ya selama pemerintah belum menaikkan anggaran yang signifikan, tidak akan ada penambahan atau perubahan yang berarti dari sisi kemampuan tempur kita,” tukas Dave dilansir dari Rakyat Merdeka.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com