News

Indonesia sebagai Tuan Rumah, Bakal Bagi Pengalaman Penanganan Penyadang Disabilitas di HLIGM-FRPD

fin.co.id - 17/10/2022, 15:47 WIB

Mensos Risma, Foto: kemensos.go.id

BACA JUGA: Substansi Leaders’ Declaration Sukses Dibahas di Pertemuan Ketiga Sherpa G20

belajar dari negara lain, dengan harapan bisa memperkaya negeri kita sendiri,” kata dia.

Sementara itu, Executive Secretary of ESCAP, Armida Salsiah Alisjahbana menyebut Pertemuan Tingkat Tinggi Asia Pasifik untuk Penyandang Disabilitas periode 10 tahunan kali ini dilaksanakan di Indonesia.

Hal itu lantaran Indonesia dianggap telah banyak melakukan sejumlah inovasi dalam penanganannya kepada penyandang disabilitas.

“Indonesia ini banyak sekali inovasi, terobosan-terobosan, seperti yang Ibu Menteri telah sampaikan, terobosan-terobosan yang bisa jadi contoh, lesson learned, best practice untuk negara-negara yang hadir nanti juga,” ujar Armida.

BACA JUGA: Pertemuan Sherpa Presidensi G20 Indonesia ke-3 Dihelat di Yogyakarta

Lebih lanjut, hasil dari pertemuan itu nanti akan diwujudkan dalam Jakarta Declaration, dimana negara berkumpul dan saling belajar, serta saling bertukar informasi.

“Pengalaman dari Indonesia bisa juga diaplikasikan di negara lain. Begitu pun pengalaman dari negara lain, bisa dipelajari oleh Indonesia,” ucap dia.

Di Asia dan Pasifik, diperkirakan terdapat 700 juta orang penyandang disabilitas yang menghadapi hambatan untuk partisipasi penuh dalam masyarakat.

Negara-negara yang tergabung dalam ESCAP bersepakat membangun kerja sama regional yang berfokus pada bagaimana mewujudkan pembangunan inklusif bagi penyandang disabilitas. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari Dekade Penyandang Disabilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa (1983-1992).

Dalam pertemuan tersebut, anggota ESCAP akan mengkaji ulang (review) kemajuan dan pencapaian poin-poin rencana aksi dalam Strategi dan Deklarasi Incheon.

Pertemuan juga akan merumuskan kesepakatan baru dan memperbarui komitmen para anggota ESCAP dan asosiasi yang memperkuat pemenuhan hak-hak dan pembangunan inklusif penyandang disabilitas di Asia-Pasifik. Semua upaya ini diarahkan untuk pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2032.

Admin
Penulis
-->