Kemenkes Ingatkan Ribuan Bayi di Indonesia Diprediksi Terlahir Kekurangan Hormon Tiroid, Ini Imbauannya

fin.co.id - 11/10/2022, 14:20 WIB

Kemenkes Ingatkan Ribuan Bayi di Indonesia Diprediksi Terlahir Kekurangan Hormon Tiroid, Ini Imbauannya

Ilustrasi - Kaki Bayi

"Gejala awalnya misalnya pas lahir, bayi lemas banget, enggak nangis sama sekali. Kalau diangkat dia terkulai," kata Fakhri dalam wawancaranya dengan ANTARA.

Pria yang berprofesi sebagai Prostetis dan ortotis dari Rehabilitasi Medis Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) itu menjelaskan bahwa bayi yang menderita cerebral palsy, mengalami hambatan saat otak akan mentransfer sinyal ke otot.

Hal inilah yang menurut dia menjadi penyebab otot tak mampu menangkap sinyal dari otak, sehingga dia tak memberikan respon berupa gerakan (motorik).

Adapun penyebab cerebral palsy, menurut Fakhri, terjadi sebelum kelahiran (prenatal), saat kelahiran (natal), atau setelah kelahiran atau prenatal.

Oleh karena itu, guna mencegah terjadinya cerebral palsy pada bayi, Fakhri menyarankan agar ibu selalu memperhatikan asupan gizinya dengan baik. Selain itu, penting juga untuk memeriksakan kandungan secara rutin.

Sayangnya, menurut Fakhri, kebanyakan orang tua kadang terlambat menyadari bahwa anaknya menderita cerebral palsy.

Tak sedikit dari orang tua menganggap bayi yang terkulai lemah adalah hal wajar karena ototnya belum berkembang sempurna.

"Jadi seharusnya kalau sudah melihat ada keanehan seperti bayinya lemas, enggak gerak, enggak nangis, panas, kejang, langsung bawa ke dokter. Jangan dibiarkan, karena outcome-nya akan lebih parah dibandingkan yang sudah terdeteksi lebih dini," ujar Fakhri.

Fakhri mengatakan, anak yang menderita cerebral palsy tidak akan pernah kembali normal seperti anak-anak pada umumnya. Namun, jika kondisi tersebut terdeteksi sejak dini dan langsung diberikan terapi, maka akan mencegah kecacatan yang lebih parah.

Admin
Penulis