JAKARTA, FIN.CO.ID - Penunjukan Kasetpres Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan, kabarnya tidak begitu diminati kalangan politisi di DPRD.
Kalangan politisi di Kebon Sirih itu kabarnya lebih menyukai figur Sekda DKI Marullah Matali.
Kabar itu berhembus jelang masa berakhirnya jabatan Anies Baswedan sebagai gubernur pada 16 Oktober 2022.
BACA JUGA: Seperti 'Kancil', Mantan Kades Bonisari yang Buron Kasus Korupsi Mobil Operasional Sulit Ditangkap
Sontak, kabar tersebut ditolak politisi senior PDIP Sjahrial.
Mantan bendahara DPD PDIP DKI itu mengeaskan, sejumlah fraksi menyambut baik kehadiran Heru Budi di DKI.
"Kata siapa?, semua menerima kok kehadiran Heru," ujar Sjahrial kepada fin.co.id, Selasa (11/10/2022).
Penunjukan Heru Budi, kata Sjahrial, merupakan kewenangan penuh presiden.
BACA JUGA: Forkabi Minta Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono Prioritaskan Kepentingan Masyarakat Betawi
Sementara, DPRD DKI dalam aturanya hanya merekomendasikan nama calon, sebanyak 3 nama.
"Kalau presiden sudah menunjuk, apakah bisa diubah oleh anggota DPRD DKI?" ucap dia.
Anggota Komisi C (bidang anggaran) DPRD DKI itu juga mengatakan, fraksi-fraksi mendukung program pembangunan oleh Pj Gubernur DKI.
"2,5 tahun itu bisa digunakan gubenur untuk membenahi yang selama ini tidak terselesaikan oleh gubernur Anies," tandas Sjahrial.
BACA JUGA: Jadi Kapolda Jatim, Ini 4 Kendaraan Berkelas Milik Irjen Teddy Minahasa yang Harganya Bombastis