BACA JUGA:Data Ganda Korban Tragedi Kanjuruhan, Kapolri: Korban Jiwa Jumlahnya 125 Orang
Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Kerusuhan tersebut semakin membesar ketika sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
BACA JUGA: Soal Tragedi Kanjuruhan Abu Janda Beri Komentar Tak Terduga: Jangan Cuma Salahkan Polisi!
Petugas pengamanan, kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan akibat kejadian tersebut sebanyak 125 orang dilaporkan meninggal dunia.
Penyebab Tragedi
Terungkap penyebab terjadinya tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.
Penyebab terjadinya tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya tak lain karena gas air mata.
Gas air mata yang ditembakan aparat kepolisian saat menghalau suporter Aremania yang turun ke lapangan akibat marah menjadi penyebab.
BACA JUGA:Data Ganda Korban Tragedi Kanjuruhan, Kapolri: Korban Jiwa Jumlahnya 125 Orang
BACA JUGA: Abel Camara Melihat Langsung 7 atau 8 Orang Meninggal di Ruang Ganti Pemain Stadion Kanjuruhan
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memastikan akan melakukan pendalaman penerapan protap dan tahapan dalam menggunakan gas air mata saat pelaksanaan pertandingan.
"Tim tentunya akan mendalami terkait prosedur dan tahapan-tahapan yang dilakukan satgas atau tim pengamanan yang melakukan tugas saat pelaksanaan pertandingan," katanya usai meninjau lokasi targedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu, 2 Oktober 2022.