Ternyata, Ada Maksud Tersembunyi dari Cara Melipat Sajadah yang Bagus usai Dipakai Salat

Apalagi, sebagian besar orang yang menggunakan sajadah di rumah, kantor, masjid, dan tempat suci lainnya, tidak mencucinya setiap hari.

Redaksi fin.co.id berkesempatan mewawancarai seorang santri bernama Malik Muhammad Faiz yang duduk di kelas VII.

Dalam suasana santai, di Asrama Pondok Pesantren yang berada di kawasan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, redaksi bertanya sesuatu yang terbilang sepele.

BACA JUGA: Jokowi Salat Iduladha di Istiqlal, Kurbankan Sapi Simental dengan Berat 1 Ton

Ya, redaksi bertanya apakah diajarkan bagaimana melipat sajadah?

Santri yang akrab disapa Faiz itu mengatakan, pernah diajarkan melipat sajadah yang baik.

Menurut dia, ketika melipat sajadah, sebaiknya mempertemukan ujung sisi kanan dan ujung sisi kiri.

"Pertemukan ujung kiri dan kanan pada bagian tepat sujud. Otomatis, kiri dan kanan sejadah bagian kaki juga bertemu," ujar Faiz.

BACA JUGA: Sudahkah Anda Sehat Jiwa? Ini Kriterianya

Ketika ditanyakan perihal apa tujuan atau maksud melipat sajadah seperti itu, Faiz mengatakan, menghindari terkontami nasinya kesucian pada setiap bagian sajadah.

"Sajadah bagian kepala tetap suci, bagian tengah tetap suci, bagian kaki suci tapi pastinya lebih kotor," tutur dia.

Bila melipat ujung sajadah bagian kepala dengan ujung bagian kaki, kata dia, meski sajadah tetap suci, tapi akan mengubah aroma sajadah.

"Kuman di bagian kaki kan biasanya lebih banyak, nanti bisa pindah ke alas bagian kepala. Apalagi aromanya kan berbeda," kata Faiz.

BACA JUGA: Indonesia Bersiap Menuju Endemi

"Jadi, kalau kita lagi sujud, nggak ngendus bau kaki," tambah dia sambil tersenyum.