Perintah Raja Arab Saudi, MBS Emban Posisi Perdana Menteri

fin.co.id - 28/09/2022, 15:09 WIB

Perintah Raja Arab Saudi, MBS Emban Posisi Perdana Menteri

Pangeran MbS

Ia memimpin upaya diversifikasi ekonomi untuk keluar dari ketergantungan pada minyak, mengizinkan perempuan mengendarai mobil dan membatasi kekuasaan ulama.

Namun reformasinya diikuti tindakan keras pada kritikus. 

Banyak aktivis, anggota keluarga kerajaan, aktivis hak perempuan dan pengusaha dipenjara. 

BACA JUGA: Tiba di Tanah Air, Jamaah Haji Indonesia: Jamaah Kita Paling Tertib dan Diapresiasi Arab Saudi

Pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Turki merusak reputasinya dan hubungan kerajaan dengan AS dan Barat.

Seperti diketahui, Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir berada dalam jalur reformasi menuju negara yang lebih terbuka.

Khususnya sejak Pangeran MBS diangkat sebagai Putra Mahkota, 2017 lalu.

Bersamaan dengan itu, MBS selaku pemimpin de facto Saudi telah membuat pelonggaran sejumlah aturan konservatif Islam yang diterapkan negara kerajaan itu selama puluhan tahun.

BACA JUGA: Putra Mahkota Arab Saudi Janji, Pembunuhan Jurnalis Tak Akan Terulang Lagi

Dalam beberapa kebijakan yang dirombak MBS, dinilai menguntungkan kaum perempuan Saudi yang selama ini sangat dibatasi ruang geraknya.

1. Wanita Diperbolehkan Mengemudi

Di bawah kepemimpinan MbS, sejak akhir 2017, wanita di Arab Saudi sudah diperbolehkan menyetir sendiri dan membuat SIM.

2. Perempuan Diperkenankan Hidup Sendiri

BACA JUGA: Penetapan Iduladha di Indonesia dan Arab Saudi Berbeda, Apa Kata Kemenag?

Arab Saudi juga memperkenankan perempuan bepergian dan hidup sendiri tanpa wali. Kebijakan yang sebelumnya diatur dalam pasal 169 ini kini dihapus dari Hukum Acara Arab Saudi.

Admin
Penulis