JAKARTA, FIN.CO.ID - Rencana konversi dari kompor gas ke listrik masih menuai kontroversi.
Sebab, penggunaan kompor listri secara otomatiskan akan meningkatkan penggunaan listrik.
Akibatnya, rakyat miskin yang paling merasakan dampaknya.
BACA JUGA: Laksanakan Arahan Pemerintah, PLN Fokus pada Program Uji Coba Kompor Listrik
Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menilai rencana
konversi dari elpiji ke kompor listrik akan menambah banyak masalah.
Sebab, kenaikan harga dan subsidi LPG saat ini bersifat sementara dan program kompor listrik akan menjadi permanen.
Menurut dia, program 'rakyat miskin kesetrum surplus listrik' itu sangat aneh.
BACA JUGA: Soal Penggunaan Kompor Listrik, DPR Bilang Begini
Rakyat miskin dikasih kompor induksi yang memerlukan peralatan masak khusus mengandung magnetik.
"Harusnya batalkan karena program 'rakyat miskin kesetrum surplus listrik' ini tidak adil bagi rakyat kelompok bawah," ujar Anthony, Minggu (25/9/2022).
Selain itu, paket kompor listrik gratis dari dana APBN berpotensi merugikan keuangan negara.
Pasalnya, tidak ada anggaran belanja kompor listrik di APBN 2022.
BACA JUGA: Soal Konversi Kompor Tiga Kg ke Listrik, Simak Penjelasan Airlangga
"Realokasi anggaran tidak diperkenankan. Terkesan proyek dadakan yang dipaksakan," kata Anthony.