Bambang bilang, isu Formula E sejak awal telah dipolitisasi oleh beberapa anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI dan PDI-P.
Ditambah juga dengan cipta kondisi yang diduga dilakukan oleh para pimpinan KPK untuk memaksakan pemeriksaan Anies Baswedan karena adanya kepentingan politik.
"Ada 1 - 2 orang Pimpinan KPK yang ditengarai dan diduga keras punya afiliasi politik tertentu sehingga dapat saja 'memaksakan' dirinya atas nama kepentingan politik, bukan sepenuh-penuhnya melakukan upaya penegakan hukum sesuai kewajiban hukum KPK," ujar Bambang lewat keterangan tertulis, Rabu 7 September 2022.
Menurut dia, ada faktual konteks berupa politisasi yang tak bisa dilepaskan dari isu Formula E ini.
Kata dia, anggota parlemen PSI dan PDIP dari DPRD DKI Jakarta secara intensif, terus menerus, melakukan 'politicking dan provokasi' untuk mempolitisasi Formula E.
(BACA JUGA: Anies Baswedan Penuhi Panggilan KPK Terkait Formula E)
(BACA JUGA:Anies Dipanggil KPK, Eks Demokrat Nyinyir: Anda Bukan Saksi Ahli Tapi Saksi yang Bisa Jadi Tersangka)
Padahal Formula E adalah salah satu program strategis Pemprov DKI Jakarta yang ditujukan justru untuk kepentingan pemerintah dan warga Jakarta. Kendati program itu sudah disetujui oleh mayoritas anggota parlemen Pemprov DKI Jakarta.
Bambang mengatakan, tidak ada yang bisa menyangkal bahwa event Formula E sangat sukses, bahkan disebutkan 'Dalam catatan Formula E bahwa Jakarta E Prix adalah yang terbaik dalam delapan tahun sejarah Formula E.'
"Yang menarik, dunia internasional hingga pembalap Formula E, misalnya, De Vries, sang pemenang balapan Formula E, menyatakan '...I think the event has been great. I think the excitement from all the fans.... I hope to come back next year.... I think the race was a big success, and everyone seemed to enjoy this event, "kata Bambang.
Bambang Widjojanto melanjutkan, yang menjadi pertanyaan besar pascapemberian keterangan Anies Baswedan atas pemanggilan dari KPK hari ini, apakah nantinya pimpian KPK masih terus mencari cara lain untuk tersangkakan Anies.
"Apakah Pimpinan KPK akan tunduk pada hasil dan kesimpulan penyelidikan dan tidak mencari-cari alasan dan memaksakan kehendaknya untuk mentersangkakan Anies?" kata dia.
Dia bilang, saat ini adalah tahun politik jelang tahun 2024. Di mana 'political tension' makin menguat dan mengeras.
Di tahun-tahun poltik ini, ada drama dan sandera politik serta potensi 'political corruption' makin menguat dan mengeras sehingga akan banyak diciptakan kegaduhan yang menunjukkan makin rapuhnya proses penegakan hukum yang autentik dan memberikan kepastian dan keadilan bagi masyarakat.