Jakarta . 06/09/2022, 19:45 WIB
Terkait lokasi yang berpotensi kasus kebakaran, sambung Satiadi, sulit diperkirakan lantaran tak bisa diprediksi.
Alih-alih Tambora yang kini intensitas kebakarannya berkurang, Jakarta Selatan meningkat karena salah satu faktor rumah industri.
Menurut Satriadi, kebakaran berbanding lurus dengan aktivitas masyarakat di wilayah itu.
(BACA JUGA: Kebakaran Rumah di Sleman, Tiga Orang Dilaporkan Meninggal Dunia)
Dengan banyaknya kelistrikan yang terpasang tidak sesuai, dinilainya memiliki potensi lebih besar.
Menurut dia, saat ini memang banyak kebakaran yang terjadi di perumahan.
Seperti pada April 2022 di DKI ada 73 kasus kebakaran bangunan perumahan.
Selama 2019-2022, frekuensi kebakaran turun sekitar 31 persen.
(BACA JUGA: Begini Kondisi Hotel Putri Duyung Usai Kebakaran di Kawasan Taman Impian Jaya Ancol )
Kebakaran pada Januari-Maret 2019 sebanyak 414 kasus.
Sedangkan jumlah kebakaran pada Januari-Maret 2020 sebanyak 382 kasus.
Sedangkan untuk periode Januari-Maret 2021, tercatat ada 331 kebakaran di Jakarta.
Khusus pada tahun ini, dengan rentang waktu 1 Januari 2022 hingga 30 April 2022, kembali mengalami kenaikan.
(BACA JUGA: Begini Kondisi Hotel Putri Duyung Usai Kebakaran di Kawasan Taman Impian Jaya Ancol )
Berdasarkan data yang dihimpun ada 543 frekuensi kebakaran dalam kurun waktu tersebut.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com