News

Pilih Maklumi Harga BBM Naik, Haris Pertama KNPI Tetap Desak Hal Ini ke Pemerintah

fin.co.id - 05/09/2022, 15:20 WIB

Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (Ketum DPP KNPI) Haris Pertama.

"Masalah utama kita sebenarnya subsidi BBM tepat sasaran dan pendataan penerima subsidinya jelas," imbuh Haris.

Tak hanya itu Haris Pertama juga mengingatkan agar jangan ada kelompok yang justru menikmati di luar skema subsidi yang ada.

"Sehingga penyedia angkutan umum tidak akan terdampak karena ongkos distribusinya normal," terang Haris.

"Oleh karena itu, KNPI siap mengawal pendataan dan distribusi BBM agar tepat sasaran," pungkasnya.

(BACA JUGA: Husin Shihab Sebut Pernyataan Tak Terduga ke Hidayat Nur Wahid yang Bagikan Info Harga BBM di Amerika Turun)

Berikut Harga Terbaru BBM Bersubsidi

Sebelumnya Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite naik dari Rp7.650,00 per liter menjadi Rp10 ribu/liter.

Kemudian untuk BBM jenis Solar bersubsidi dari Rp5.150,00/liter naik menjadi Rp6.800,00/liter. Dan Pertamax nonsubsidi dari Rp12.500,00/liter menjadi Rp14.500,00/liter.

Adapun pemerintah memutuskan skema mengalihkan subsidi BBM menjadi bantuan sosial sehingga harga BBM mengalami penyesuaian. 

Saat ini besaran subsidi dan kompensasi energi telah mencapai Rp502,4 triliun di APBN 2022, yang terdiri dari subsidi energi Rp208,9 triliun dan kompensasi energi sebesar Rp293,5 triliun.

(BACA JUGA: Pedas! Yan A Harahap Perihal Harga BBM Naik: Rezim ini Benar-benar Tak Peduli Dengan Kesulitan Rakyat)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan persnya menyebutkan pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. 

Pemerintah, kata Jokowi, telah meningkatkan hingga tiga kali lipat besaran subsidi dan kompensasi energi di APBN 2022.

"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN," ucap Jokowi.

"Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun rupiah dan itu akan meningkat terus," sambungnya.

Admin
Penulis
-->