Yang bikin publik kecewa, belum ada capres yang berani berdiri unruk rakyat dan menentang kebijkan ini.
"Sebetulnya Mega dan Puan bisa tegur keras Jokowi dia kan dicalonkan PDIP. Saat ini tak ada lagi legistator berhaluan moderat semua berpikir masalah (3P) partai, perut dan pribadi mereka," sindirnya.
Ia menilai, sensivitas bahkan sense of concern atau rasa peduli pemimpin sudah mokat (bahasa prokem mati, red).
(BACA JUGA: Protes Keras Kenaikan Harga BBM, Marak Aksi Mahasiswa di Tanah Air)
Di saat yang sama harga minyak mentah dunia turun justru Indonesia menaikan BBM.
Sampai media terbesar di Inggris Reuters menyindir kenaikan tersebut dan mengangkat berita kenailkan BBM sebagai headline, menurut mereka akan ada pergolokan politik sampai ekonomi.
Tak ada para legislator yang berhaluan moderat dan konservatif untuk memblokade program "menyengsarakan" ini.