Satgassus Merah Putih, kata Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Nurul Azizah, telah dibubarkan berdasarkan Sprin Nomor: Sprin/2093/VIII/HUK.6.6/2022 yang diteken Kapolri Sigit pada 11 Agustus 2022 lalu.
Menanggapi langkah polisi mengusut konsorsium 303, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, pesimistis Polri dapat mengungkap Kaisar Sambo hingga tuntas. Alasannya Polri belum menangkap bandar judi.
Kapolri pernah berjanji akan menyelidiki isu konsorsium 303 kaisar Sambo-dok-
(BACA JUGA: Satgassus Organisasi Gelap, Pendanaan Tidak Jelas, Hanya Lahirkan Kelompok Elit dan Kecemburuan Anggota Polri)
"Selama belum melakukan upaya pemeriksaan atau secara serius menggandeng institusi lain menelusuri Konsorsium 303. Padahal, apabila Kapolri serius bakal mendalami dan melakukan penindakan berbasis follow the money, tentu membutuhkan kerja sama dengan KPK,” tutur Sugeng.
Seperti diberitakan, anggota komisi III DPR RI, Mulfachri Harahap mengkritik keras Satuan Tugas Khusus (Satgassus) di lingkungan kepolisian.
Menurutnya, tidak ada urgensi Polri membentuk Satgassus. Sebab Polri sudah memiliki seluruh struktur dan organ yang lengkap.
"Karena semua organ dan struktur yang ada di Polri sudah menyerap semua tupoksi yang ada di kepolisian. Soal narkoba ada. Soal teroris ada. Struktur dan organnya ada. Jadi untuk apa Satgassus itu," tegas Mulfachri Harahap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di ruang Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 24 Agustus 2022 lalu.
(BACA JUGA: Pedas! Arteria Dahlan Cecar Mahfud MD Pertanyakan Fungsi Kompolnas Terhadap Satgassus Merah Putih)
Satgassus, lanjutnya, didirikan untuk operasi-operasi yang tidak bisa dimintai pertanggungjawabannya kepada Polri sebagai institusi.
"Ini (Satgassus, Red) organisasi gelap. Pendanaannya tidak jelas. Jadi tidak bisa diaudit. Satgassus ini barang nggak jelas. Selain itu tidak ada lagi," imbuh Mulfachri Harahap.
Dia mengatakan adanya Satgassus juga menimbulkan kecemburuan di antara anggota Polri. Karena tidak semua polisi bisa masuk Satgassus.
"Pada kenyataannya Satgassus ini hanya melahirkan kelompok elit. Darah biru. Ini saya mewakili perasaan sebagian besar anggota kepolisian yang tidak menikmati kemewahan seperti yang dinikmati anggota satgassus," paparnya.
(BACA JUGA: Usman Hamid: Satgassus Dibentuk dengan Sprin, Kapolri Harus Tanggung Jawab, Nggak Bisa Begitu Saja Dilupakan)
Anggota Satgassus, kata Mulfachri Harahap, dapat menikmati promosi di tempat-tempat yang bagus dan kemudahan sekolah. Selain itu, bisa mendapatkan akses langsung ke elit di kepolisian.