Gagal ke Final, Fajar/Rian Sebut Ada Kesalahan Fatal: Apa yang Kita Impikan Belum Tercapai

"Sebelum poin 21 memang harus fokus dan tidak boleh lengah,” sambungnya dikutip laman resmi PBSI.

Tak hanya itu, Fajar membeberkan kalau perubahan taktik Ahsan/Hendra menjadi salah satu penyebab kandas di semifinal.

“Ahsan/Hendra mengubah strategi di akhir-akhir gim pertama dengan memperlambat tempo dan bermain balik serang," terang Fajar.

"Di awal gim kita sudah nyaman karena mereka ikut pola kita yang cepat,” sambungnya.

(BACA JUGA: Kata Felix Siauw Tahu Man United Sukses Bekuk Liverpool: Definisi 'Nasib')

Fajar/Rian sebenarnya mampu bangkit di gim kedua tapi di gim ketiga permainan Ahsan/Hendra semakin menyulitkan mereka.

“Tadi gim ketiga kita mau menerapkan pola dengan no lob panjang tapi mereka sudah benar-benar antisipasi jadi kita banyak tertekan,” sahut Rian.

“Ahsan/Hendra terlihat sangat fokus di turnamen ini. Di lapangan tidak mau kalahnya terasa,” lanjutnya.

Terhenti di babak semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2022 dan meraih medali perunggu adalah capaian ulang mereka di 2019.

(BACA JUGA: Merayakan Kembali Kehebohan Liga Basket Pelajar Terbesar di Tanah Air)

Saat itu, Fajar/Rian juga menyabet medali perunggu Kejuaraan Dunia. Juga dengan menderita kekalahan dari Ahsan/Hendra.

“Tidak puas karena harapan (untuk upgrade medali) itu ada dan kita juga sudah persiapan sebaik mungkin," ungkap Fajar.

"Tapi memang tidak mudah mengalahkan pemain yang sudah berpengalaman di Kejuaraan Dunia apalagi Ahsan/Hendra belum pernah kalah sekalipun kalau main di turnamen ini,” tambahnya.

“Semoga ke depan kita bisa lebih konsisten. Hasil di sini memang tidak jelek tapi masih kurang bagus,” pungkas rekan Rian tersebut.

Ahsan/Hendra maju ke babak final! Tetap semangat Fajar/Rian! ????????????????#BadmintonIndonesia #BWC2022 pic.twitter.com/IdvnczxIZX

— BADMINTON INDONESIA (@INABadminton) August 27, 2022