Dokter RSUD Jombang Ungkap Kronologi Ibu Lahiran Normal Berujung Bayi Meninggal

fin.co.id - 03/08/2022, 08:18 WIB

Dokter RSUD Jombang Ungkap Kronologi Ibu Lahiran Normal Berujung Bayi Meninggal

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

(BACA JUGA: Jembatan Gantung Mbah Buto di Jombang, Buka Isolasi Akses Daerah Penghasil Jagung dan Tebu)

Maka tim medis juga memutuskan untuk proses persalinan normal tanpa operasi sesar. Proses pembukaan ibu bayi sudah tujuh, sehingga terus dilakukan observasi.

"Setelah diobservasi, karena sudah pembukaan tujuh, persalinan harus pembukaan lengkap," ujar dr. Vidya.

"Jadi, kami lakukan observasi sambil melihat proses kemajuan janin, dan ternyata bisa sampai pembukaan lengkap. Tim kami melakukan pertolongan persalinan," tambahnya.

dr. M Vidya Buana turut menambahkan bahwa proses persalinan berhasil hingga kepala janin keluar. Akan tetapi, setelah itu terjadi kemacetan saat proses kelahiran. "Macet di pundak," beber dr. Vidya.

(BACA JUGA: Korban Bakal Bersaksi, Kejati Jatim Siapkan 10 Jaksa Sidang Dugaan Pencabulan Bechi Anak Kiai Jombang)

Selamatkan Sang Ibu

dr. M Vidya Buana bilang kalau petugas medis terus berupaya memberikan pertolongan dengan berbagai cara.

Hingga sekitar 10 menit belum membuahkan hasil, anggota tubuh masih di dalam kandungan ibu, hingga kemudian bayi meninggal dunia.

"Ini tidak bisa diselamatkan bayinya, kami selamatkan ibunya. Bisa saja dipaksakan, namun ibunya akan berisiko," beber dr. Vidya.

"Bisa jadi nanti kondisi ibu terjadi perdarahan, tidak bisa selamat dua-duanya," lanjutnya.

(BACA JUGA: Ini Cerita Kapolres Jombang saat Dihadapkan dengan Santri Ponpes Shiddiqiyah: Saya Memilih Tak Banyak Bicara )

dr. M Vidya Buana menjelaskan bahwa ada beberapa opsi yang diambil tim medis saat menyelamatkan pasien.

Namun akhirnya, kata dr. M Vidya Buana, dipilih untuk melakukan tindakan dekapitasi (pemutusan atau pemenggalan leher janin).

"Kondisi bayi tidak bisa diselamatkan, sehingga prioritas petugas kami fokus menyelamatkan kondisi ibu," tutur dr. Vidya.

Admin
Penulis