Ekonomi . 29/07/2022, 17:11 WIB
Dari sisi kredit konsumer, Novita mengatakan, BNI mampu mencetak kinerja positif di bisnis kredit payroll dengan pertumbuhan 19,6% YoY menjadi Rp 39,1 triliun dan kredit pemilikan rumah yang tumbuh 7,6% YoY menjadi Rp 51,2 triliun.
“Dengan brand consumer banking BNI yang semakin kuat, BNI mampu meningkatkan daya saing, sambil meluncurkan berbagai inovasi guna meningkatkan daya tarik produk konsumer dalam berkompetisi dengan peers,” sebutnya.
BNI berharap tren kinerja ekonomi pada semester kedua tahun 2022 akan kembali membuat fungsi intermediasi dan kinerja BNI semakin kuat. Dengan semakin kuatnya potensi pertumbuhan debitur green banking, BNI tetap optimistis pertumbuhan kredit sampai dengan akhir tahun antara 7% hingga 10% pada tahun ini.
“Dengan tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut, dan transformasi yang kami lakukan sudah mulai menunjukkan hasil, maka kami pun berharap laba tahun ini mampu menembus rekor laba tertinggi sepanjang sejarah BNI,” sebutnya.
Novita meyakini, ruang untuk ekspansi BNI masih sangat terbuka yang ditunjukkan dari loan to deposit ratio (LDR) yang berada pada posisi 90,1%. Di sisi permodalan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) berada pada posisi kuat 18,42%.
Peningkatan kinerja yang baik tersebut diiringi oleh penguatan kualitas aset perusahaan yang ditopang berbagai faktor, perbaikan Loan at Risk (LaR) ke posisi 19,6% (termasuk kredit restrukturisasi karena Covid - 19), dan non-performing loan (NPL) yang menurun ke level 3,2%. Cost Of Fund atau Biaya Dana semakin efisien di level 1,4%, serta Net Interest Margin stabil di 4,7%.
Perolehan kinerja positif ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah yang membuat iklim berbisnis menjadi sangat kondusif meskipun di tengah ancaman krisis global. Restrukturisasi kredit akibat pandemi terus menunjukkan perbaikan yang semakin signifikan.
“Kredit restrukturisasi Covid-19 tercatat telah berada pada Rp 62,9 triliun turun dari posisi periode sama tahun lalu sebesar Rp 81,8 triliun. Bahkan, 64% debitur BNI yang terdampak pandemi telah mulai melakukan pembayaran di atas base lending rate, sehingga kami optimis tren perbaikan kualitas kredit akan terus berjalan di semua segmen,” imbuhnya.
Kinerja Saham
Lebih jauh Novita mengatakan, harga saham BBNI ditutup pada harga Rp 7.850 pada 30 Juni 2022 atau meningkat 69,5% dibanding setahun sebelumnya. Dengan kapitalisasi pasar Rp 146,4 triliun, BBNI tetap menjadi pilihan utama investor. Selain karena pencapaian kinerja yang positif dan solid pada paruh pertama 2022, beberapa poin dapat menjadi catatan pendukung bagi investor BNI, yaitu Pertama, Perseroan termasuk entitas bisnis keuangan yang terdepan dalam melaksanakan transformasi digital untuk mempersiapkan pondasi bisnis di masa depan.
Kedua, Perusahaan juga melakukan transformasi korporasi secara menyeluruh menjadi bank yang berfokus pada profitabilitas. Ketiga, BNI memiliki valuasi yang atraktif, karena belum mencerminkan kondisi fundamental sebenarnya. Dari sisi transformasi, perseroan terus memperkuat aspek penguatan permodalan, digitalisasi, serta perbaikan kualitas aset.
“Dalam jangka panjang, upaya transformasi ini diarahkan untuk membawa BNI menjadi bank dengan profitabilitas yang tinggi di industri. BNI juga tetap layak terus menjadi koleksi investasi karena dari sisi valuasi, rasio Price to Book Value (PBV) BNI masih di kisaran 1,2x, belum mencerminkan kondisi fundamental yang sebenarnya,” katanya.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com