Jangan Panik! Pemerintah Pastikan Hewan Ternak yang Beredar Berasal dari Zona Hijau PMK

fin.co.id - 08/07/2022, 12:50 WIB

Jangan Panik! Pemerintah Pastikan Hewan Ternak yang Beredar Berasal dari Zona Hijau PMK

Tempat Penggemukan Sapi di Panongan, Kabupaten Tangerang.

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pemerintah memastikan hewan ternak yang beredar hanya berasal dari wilayah zona hijau wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri menegaskan hewan ternak yang berada di daerah zona merah PMK tidak diperbolehkan berlalu lalang dan dalam pengawasan ketat petugas Kementerian Pertanian dan Satgas PMK.

(BACA JUGA: 700 Ekor Hewan Ternak di Kabupaten Tangerang Tertular Wabah PMK, Bupati Zaki: 85 Persen Sudah Diobati)

"Penanganan PMK oleh pemerintah sudah masuk fase vaksinasi dan kita berharap PMK bisa kami atasi segera. Kami ingin sampaikan, Insyaallah Idul Qurban tahun ini bisa kita lalui dengan baik," kata Kuntoro, Jumat, 8 Juli 2022.

Selain kecukupan, pemerintah juga memastikan hewan kurban yang beredar di masyarakat dalam kondisi sehat. Hewan ternak yang dikirim dari daerah sentra sudah mendapat tindakan karantina untuk memastikan sapi sehat, aman, dan bebas PMK. Selain itu ternak juga telah memiliki Sertifikat Kesehatan Hewan (SKH) dari Badan Karantina Daerah.

Kementerian Pertanian mencatat kebutuhan hewan kurban untuk Idul Adha mencapai 1,8 juta ekor atau meningkat 11 sampai 13 persen dibanding tahun sebelumnya. 

(BACA JUGA: Jelang Iduladha, Begini Pengendalian PMK yang Dilakukan Pemerintah)

"Insya Allah bisa dipenuhi dari sentra ternak yang ada di zona hijau," ujar Kuntoro.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veterinar Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syamsul Ma'rif mengatakan setiap penyembelihan hewan kurban harus memerhatikan instruksi dan arahan dari petugas kesehatan hewan, termasuk pada saat daging kurban akan dibagikan.

Petugas akan menentukan apakah hewan ternak layak atau tidak untuk dijadikan hewan kurban. 

(BACA JUGA: Imbas PMK, Ongkos Pengiriman Sapi Naik, Harga Hewan Kurban Ikut Melonjak)

"Kalau kami temukan si hewan sakit berat, saya sarankan jangan dipotong dulu. Ini untuk ketenteraman batin si hewan," kata Syamsul.

Syamsul berharap masyarakat yang mendapat daging kurban peka terhadap kebersihan. Ketika daging sampai di rumah, sebaiknya disimpan di lemari es sampai 24 jam. Setelah itu dipindahkan ke freezer.

"Atau direbus sekalian. Jangan dicuci dulu. Kemudian, begitu mendapatkan daging, plastiknya jangan dibuang sembarangan, kalau bisa rendam dulu dengan detergen atau disinfektan," kata dia.

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Admin
Penulis
-->