BEKASI, FIN.CO.ID - Pedagang di Kota Bekasi mengeluhkan kurangnya stok hewan kurban.
Minimnya stok hewan kurban akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) jelang Hari Raya Iduladha.
Salah seorang pedagang hewan kurban, Nur Cholis menjelaskan pasokan hewan yang terima sangat sedikit. Kedatangan hewan kurban dari Bali, Kupang, Sumbawa, dan Bima terhambat akibat PMK.
(BACA JUGA: Jelang Iduladha Hewan Kurban di Kota Bekasi Mulai Diperiksa)
"Untuk hewan kurban seperti sapi dikirim dari Kupang, Bali, Sumbawa dan Bima sedikit terkendala karena jalur perjalanan darat sempat ketat, enggak boleh lewat Surabaya karena kan ada virus PMK di sana. Sehingga perjalan sapi harus lewat TOL laut menuju Tanjung Priok," ucap Nur Cholis saat dikonfirmasi, Selasa 5 Juli 2022.
Menurutnya, jika pengiriman melalui jalur darat hanya membutuhkan 4 sampai 5 hari, namun karena saat ini harus melalui TOL laut maka lama pengiriman bisa mencapai 6 sampai 7 hari dan itulah penyebab sedikitnya stok hewan dagangan kurban di tempatnya.
"Harusnya sih sekarang sudah ada sekitar 200 ekor, tapi karena ada PMK pengirimannya pun harus bertahap tak bisa langsung," ungkapnya.
(BACA JUGA: Warga Bekasi Tak Perlu Khawatir, Ternyata Begini Ciri Hewan Kurban Bebas PMK untuk Iduladha)
Tidak hanya terkena imbas lamanya proses pengiriman hewan sapi, Nur Cholis juga harus mengurus perizinan terkait dokumen kesehatan sapi pada saat pengiriman ataupun saat hewan tiba.
"Terkait izin pastinya lebih sulit dan ketat, terutama hewan ternak dari wilayah Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah, karena memang saat ini zona merah jadi sapi dari Jawa timur enggak bisa keluar," jelasnya.
Meski stok sapi di tempat dagangnya hanya sedikit, Nur Cholis memastikan hewan miliknya yang dijual telah memenuhi kriteria dan syarat lengkap kesehatan. Tuahta Simanjuntak
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq