TRIPOLI, FIN.CO,ID - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkap dugaan adanya kuburan massal di Kota Tarhunha, Libya Barat.
Temuan ini diungkap setelah PBB mengadakan sebuah misi ke Libya dan menemuka ratusan mayat di Kota tersebut. Laporan penemuan mayat itu akan diserahkan ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB pekan ini.
Laporan itu merinci bagaimana para pejuang dari milisi Kaniyat mengeksekusi dan memenjarakan ratusan orang di antara tahun 2016 dan 2020.
Selain ekskusi tembak mati, para korban juga dikurung di sebuah kotak kecil dan dibakar.
Bukti penculikan, pembunuhan dan penyiksaan di Kota Tarhuna, yang diungkap oleh misi pencari fakta independen oleh PBB.
(BACA JUGA: Harga Pangan Naik Hingga Pemadaman Listrik, Rakyat Libya Gelar Unjuk Rasa Bakar Kantor DPR)
Mereka menemukan fakta bahwa kuburan massal itu merupakan salah satu contoh pelanggaran hak yang paling mengerikan dalam periode pergolakan sejak penggulingan Muammar Gaddafi pada tahun 2011.
"Di antara para korban adalah orang-orang cacat, serta wanita dan anak-anak, kata laporan setebal 51 halaman itu, dikutip Reuters pada Selasa 5 Juli 2022.
Berdasarkan kesaksian warga dan dua kunjungan lapangan, misi tersebut menemukan bahwa milisi Kaniyat melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Ini mengidentifikasi empat komandan yang berpartisipasi langsung di dalamnya.
Pihak berwenang Libya telah menemukan 247 mayat di situs kuburan massal dan individu di daerah Tarhuna. Banyak korban masih diborgol dan matanya tertutup.
(BACA JUGA: Minyak Naik Dipicu Kekhawatiran Produksi di Iran dan Libya)
Misi tersebut menggunakan citra satelit yang menunjukkan tanda-tanda gangguan tanah di antara bukti lain untuk mengidentifikasi tiga kemungkinan lokasi baru.
Mengutip kuburan yang ada yang dikenal sebagai "Tempat Pembuangan Akhir" di mana hanya sebagian kecil dari situs yang telah diselidiki.
“Menurut pengetahuan orang dalam, mungkin masih ada hingga 100 kuburan massal yang belum ditemukan,” kata laporan itu.
Belum ada tanggapan dari otoritas Libya terkait penemuan itu. Misi diplomatik Libya di Jenewa belum membuat pernyataan tentang masalah ini.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq