JAKARTA, FIN.CO.ID- Pegiat media sosial Ade Armando menyoroti Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Sorotan Ade Armando perihal Megawati yang mengaku akan mendapat lima gelar doktor dalam Rapat Kordinasi (Rakor) PDIP pada Kamis (16/6/2022).
Ade Armando pun mengaku heran terhadap Megawati yang bisa meraih lima gelar doktor. Ia pun melontarkan pertanyaan kepada mantan Presiden RI ke lima tersebut mengenai bidang keahlianya.
(BACA JUGA: KPK Panggil 2 Direktur PT Summarecon Agung Jadi Saksi Kasus Suap Izin Apartemen Yogyakarta)
(BACA JUGA:Megawati Sebut Media Tak Miliki Kode Etik Jurnalistik, Roy Suryo Beri Sindiran Menohok)
Pertanyaan Ade Armando terhadap Megawati diketahui melalui akun Instagram pribadinya bernama @adearmando1961.
"Bu Mega yang bener aja dong bu Kok semua itu dapat gelar doktor? Memang ibu ahli di semua bidang ya?," tulis Ade Armando pada Senin 20 Juni 2022.
Sebelumnya, Dalam acara rapat Kordinasi (Rakor) turut dihadiri oleh Kepala/Wakil Kepala Daerahh sekolah PDIP dan juga Megawati sebagai ketua umum partai.
Dalam kesempatan tersebut, Megawati meminta para kepala/wakil kepala daerah yang diusung PDI perjuangan bukan hanya sebagai penjabat melainkan seorang pemimpin.
"Jadilah pemimpin buka pejabat, Karena pejabat pensiun, pemimpin tidak. Semoga memiliki kepintaran dan pengetahuan yang dalam," tutur Megawati dilansir pada laman PDIP.
(BACA JUGA: Bupati Muna Diperiksa KPK dalam Pengembangan Perkara Suap Dana PEN 2021)
Penyampaian Megawati tersebut dapat dipikirkan oleh para Kepala/Wakil daerah, selain itu ia juga berharap kepada kepala daerah PDI Perjuangan memiliki pengetahuan yang luas tidak hanya satu bidang saja.
Mantan Presiden ke lima tersebut menyinggung soal geopolitik yang sedang menjadi perbicangan terkait dinamika di dunia international.
"Apa itu geopolitik? Berarti harus belajar, Jangan hanya mau jadi magnetnya ekskutif saja," tuturnya.
Anak dari Presiden RI Pertama Ir Soerkarno tersebut, menceritakan dirinya akan mendapat lima gelar doktor. namun hal tersebut tidak terwujud lantaran situasi pandemi.
