Nasional . 14/06/2022, 18:45 WIB
JAKARTA, FIN.CO.ID - Sebanyak 18 kasus subvarian Omicron BA.5 ditemukan berasal dari Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Bali.
Dua kasus lainnya terdiri dari subvarian Omicron BA.4.
(BACA JUGA: Gegara Subvarian Omicron Baru, Epidemiolog Wanti-wanti Pemerintah Soal Ini...)
"Sampai hari ini, terdeteksi ada 20 subvarian Omicron yang terdiri atas dua kasus BA.4 dan 18 kasus BA.5," kata Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril di Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Dari jumIah itu, 12 kasus BA.5 berasal dari hasil penelusuran kasus di Provinsi Jawa Barat.
Kasus BA.5 juga dilaporkan ditemukan di Provinsi DKI Jakarta dan Bali. Masing-masing sebanyak tiga kasus.
Sementara subvarian Omicron BA.4 dilaporkan dari DKI Jakarta dan Bali masing-masing dua kasus.
(BACA JUGA: Varian Baru Covid-19 Omicron BA.4-BA.5 sudah Masuk Indonesia, Pemerintah Diminta Segera Cek Stok Obat)
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan penting bagi masyarakat untuk mewaspadai ancaman dua mutasi Omicron itu.
Menurut Wiku, virus tersebut sudah masuk ke Indonesia per 6 Juni 2022 lalu.
"Secara epidemiologi, varian BA.4 sudah diidentifikasi di 61 negara melalui 7.524 sikuens yang telah dilaporkan melalui Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID)," jelas Wiku.
Sekuens BA.4 paling banyak teridentifikasi di Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Denmark dan Israel.
(BACA JUGA: Ganas, 60 Persen Kasus COVID Baru di AS Itu Gegara Varian Baru Omicron)
Sedangkan untuk varian BA.5 sudah diidentifikasi di 65 negara melalui 10.442 sikuens yang telah dilaporkan melalui GSAID.
"Sekuens paling banyak teridentifikasi di Amerika Serikat, Portugal, Jerman, Inggris dan Afrika Selatan," terangnya.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com