Ganas, 60 Persen Kasus COVID Baru di AS Itu Gegara Varian Baru Omicron

Ganas, 60 Persen Kasus COVID Baru di AS Itu Gegara Varian Baru Omicron

Corona, COVID | Image oleh Gerd Altmann dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - 60 persen kasus baru COVID di Amerika Serikat disebabakan oleh paparan subvariant baru Omicron. Demikian seperti diungkap Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), via Antara.

Menariknya, besaran angka itu hanya terjadi dalam hitungan sepekan terakhir, menandakan tingginya tingkat penyebarannya.

Ada pun subvarian Omicron yang dimaksud ini menurut CDC dikenal dengan nama BA.2.12.1, dan memiliki daya tular dan sebaran yang jauh lebih ganas dari varian sebelumnya.

Pada akhir Maret lalu,  BA.2.12.1 ini baru bertanggungjawab 3,4 persen dari kasus baru COVID di negara itu. Namun satu bulan berselang, tepatnya pad akhir bulan April, angkat itu sudah melonjak hingga 31,8 persen, dan naik mendekati 60 persen hingga akhir Mei lalu.

Menurut data CDC, lonjakan masif ini terjadi akibat salah satunya usai peringatan Hari Pahlawan di negara itu.

Efek Samping Omicron Enam Bulan setelah Terpapar

Sebuah temuan baru menunjukan bahwa mereka yang pernah terpapar Omicron, kurang dari enam bulan terakhir, punya potensi menunjukan efek samping.

Efek samping Omicron yang dimaksud adalah risiko seseorang mengalami trombosis vena dalam atau yang dikenal dengan nama penggumpalan darah terjadi di bagian dalam pembuluh darah vena.

Efek ini sendiri menurut studi itu, berisiko muncul setelah tiga bulan terpapar dan kurang dari enam bulan.

Sementara itu pada mereka yang sudah melewati masa enam bulan, punya risiko alami penggumpalan darah pada paru-paru.

Tidak berhenti di situ, ada juga risiko pendarahan yang berpotensi muncul dua bulan setelah terpapar Omicron.

Di situlah menurut ahli, salah satu peran penting vaksinasi COVID. Dan bawah komplikasi ini bisa dicegah dengan menerima vaksin.
Temuan ini dilaporkan para ahli dari Univerisity of Galsgow, demikian seperti dilansir The Sun.

Temuan Lain

Menurut sebuah studi yang dirilis pada jurnal Lancet Public Health ini, beberapa dari mereka yang masuk dalam kriteria di atas, melaporkan masalah gangguan tidur, dan stress berkepanjangan.

Semakin hebat efek COVID yang dirasakan waktu itu, maka efeknya terhadap mental eks penderita COVID pun semakin berat.


DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: