JAKARTA, FIN.CO.ID – Kontribusi besar industri manufaktur bagi perekonomian Indonesia tentu tak terlepas dari peran pemerintah, dalam hal ini Bea Cukai.
Berdasarkan data dari Bea Cukai pada tahun 2021, kontribusi ekspor industri manufaktur yang menggunakan fasilitas Kawasan Berikat (KB) dan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) sampai dengan Desember 2021 mencapai 41,27 persen dari total ekspor nasional.
(BACA JUGA: Dapatkan Asistensi Bea Cukai, Produk Ini Siap Masuki Pasar Ekspor)
“Bea Cukai memiliki peran sebagai industrial assistance untuk mendampingi dan mengasistensi pertumbuhan industri dalam negeri melalui kegiatan ekspor dan impor. Dalam mengoptimalkan peran tersebut, Bea Cukai turut bersinergi dengan instansi terkait lainnya agar kinerja ekspor dapat berjalan maksimal,” ujar Hatta Wardhana, Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai.
Hatta mengungkapkan bahwa sebagai wujud sinergi antarinstansi, Bea Cukai Magelang bersama dengan Dinas Perdagangan Kabupaten Wonosobo mengadakan kegiatan Kelas Ekspor, Rabu (25/05). Kelas Ekspor merupakan kegiatan asistensi kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung.
Sementara itu, pada Rabu (25/05), Bea Cukai Batam menerima undangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Optimalisasi Ekspor”. Kegiatan bertujuan untuk memberikan keselarasan antarinstansi terkait dan stakeholder dalam mengoptimalkan ekspor daerah sehingga mengurangi permasalahan yang terjadi di lapangan.
Hatta menambahkan bahwa Bea Cukai Tarakan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM turut mengikuti FGD dengan tema “Peningkatan Pemanfaatan Komoditi Unggulan Pertanian dan Perikanan Sebagai Produk Unggulan Ekspor Kalimantan Utara”, pada Kamis (02/06).
(BACA JUGA: Ini 8 Sasaran Polisi pada Operasi Patuh 2022)
“Sumber daya alam di Provinsi Kalimantan Utara di bidang pertanian dan perikanan memiliki potensi yang baik untuk dilakukan ekspor. Jika potensi ini berhasil digali, maka bukan hal yang mustahil Indonesia mampu mencapai keunggulan kompetitif untuk bersaing di pasar internasional,” imbuhnya.
Selain itu, Bea Cukai juga proaktif berikan asistensi dengan pemerintah daerah setempat melalui sistem door to door, yaitu melakukan sosialisasi dan asistensi langsung dengan mengunjungi pelaku usaha. Hal ini sesuai dengan yang dilakukan Bea Cukai Pantoloan dengan mengunjungi Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buol, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tolitoli, serta salah satu UMKM di Kabupaten Tolitoli, yaitu CV Rika Jaya yang bergerak di bidang usaha kopra dan arang briket.
Di Tangerang, Bea Cukai Soekarno-Hatta memberikan edukasi melalui talkshow yang bertajuk “UMKM dari Tanah Jawara” yang termasuk dalam rangkaian Expo Karya Kreatif Banten (KKB) di Summarecon Mall Serpong, pada Sabtu (28/05). “Topik utama talkshow kali ini membahas strategi atau kiat-kiat agar UMKM dapat menembus pasar luar negeri. Salah satunya melalui koordinasi Bea Cukai dengan Atase Perwakilan Bea Cukai di negara lain untuk mendapatkan informasi potensi pasar dan menghubungkan UMKM pengusaha lokal dengan pengusaha di negara-negara tersebut,” ungkap Hatta.
Hatta menegaskan bahwa kolaborasi dengan antarinstansi ini merupakan strategi Bea Cukai dalam program pemberdayaan UMKM untuk peningkatan ekonomi. “Melalui sinergi yang solid, harapannya, dapat melahirkan bibit-bibit potensial komoditas ekspor. Selain itu, sinergi merupakan bentuk kesinambungan antara pemerintah pusat dan daerah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang positif,” tutupnya.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq