"Dari kegiatan yang dilaksanakan Khilafatul Muslimin ini banyak sekali. Penangkapan kali ini adalah titik awal untuk membongkar organisasi ini. Ada analisis dari buletin yang sampai sekarang sudah 80 edisi setiap bulan. Ada percetakannya dan ada selebarannya," tegas Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi di Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Menurut Hengki, organisasi Khilafatul Muslimin cukup besar. Kantor cabangnya tersebar di seluruh Indonesia.
(BACA JUGA: Pimpinan Khilafatul Muslimin Ditangkap, Densus: Tak Terkait Terorisme)
"Ini organisasinya cukup besar. Ada 23 kantor wilayah. Ada tiga daulah. Lokasinya ada Sumatera. Kemudian di Jawa. Termasuk di Timur. Artinya ini tidak bisa dianggap sederhana. Penangkapan kali ini merupakan awal pintu masuknya dari pimpinan tertinggi dan juga pendiri ormas ini," terang Hengki.
Selain itu, lanjutnya, polisi juga menemukan adanya dana operasional yang cukup besar.
Terkait hal tersebut, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Uang operasionalnya cukup besar. Ini pertanyaan besar yang harus kita jawab. Sehingga proses penyelidikannya sampai sekarang masih berlanjut," terang Hengki.
(BACA JUGA: Kelompok Khilafatul Muslimin Konvoi Bawa Atribut Khilafah, Densus 88 Minta Masyarakat Waspada)
Mantan Kapolres Jakarta Pusat ini menegaskan penyelidikan Khilafatul Muslimin tidak akan berhenti pada penangkapan Abdul Qadir Baraja.
Fokus polisi adalah menggalir sumber aliran dana yang kini sedang dalam proses penyelidikan.
"Pengembangan terus dilakukan. Sekali lagi ini organisasi yang cukup besar. Kita akan selidiki sumber dana dan sebagainya," pungkas Hengki.
Seperti diketahui, Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qodir Hasan Baraja telah tiba di Polda Metro Jaya.
(BACA JUGA: Mengejutkan! Begini Komentar Prof Henri Subiakto Terhadap Konvoi Khilafatul Muslimin)
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menegaskan Abdul Qodir Hasan Baraja punya rekam jejak terkait terorisme.
Meski begitu, penangkapannya kali ini tidak terkait tindak pidana terorisme.