Tangerang

Rumah Janda di Tangerang Roboh, Ternyata Dibangun Lewat Program Bedah Rumah Pemkab Tahun 2013

fin.co.id - 28/05/2022, 19:53 WIB

Rumah seorang Janda di Tangerang roboh.

(BACA JUGA: Pengakuan Penjual Obat Keras di Tangerang, Berkedok Jual Kosmetik, Bos Berada di Aceh Setoran Tiap Bulan )

Kepada wartawan FIN, Fatimah yang merupakan seorang janda itu menuturkan, rumah yang dia tempati bersama anak, menantu dan cucunya itu roboh pada Jumat, 27 Mei 2022, sekira pukul 14.30 WIB.

Diceritakan Fatimah, rumah semi permanen yang sudah sekitar 9 tahun ditempatinya itu langsung ambruk sekaligus mulai dari atap hingga dindingnya.

"Pas zuhur saya mau shalat sudah ada suara atap seperti mau roboh, saya coba cari orang untuk turunin genteng tapi nggak ada, terus sama anak saya coba ambil tangga, belum juga ditaekin rumah saya langsung roboh, ambruk sekaligus," kata Fatimah, Sabtu 28 Mei 2022.

Beruntung, tidak ada korban jiwa karena ketika rumahnya roboh Fatimah sudah berada di luar, sementara dua anaknya yang sedang berada di dalam langsung melompat melalui jendela.

"Robohnya langsung sekaligus, kamar aja tiga-tiganya nggak keliatan ketutupan genteng atap yang ambruk" ujarnya. 

Menurut di, penyebab rumahnya roboh dikarenakan sudah rapuh. Di mana, bagian atap dan tembok yang sebagian besar terbuat dari kayu itu telah lapuk.

Terlebih, sejak dibangun tahun 2013 lalu rumah milik Fatimah belum pernah direnovasi karena tak punya biaya.

"Sudah 9 tahun belum pernah direnovasi, sudah pada lapuk juga kayunya, waktu pas bulan puasa kemarin aja ada angin kencang itu pada terbang gentengnya," ucapnya. 

Dia mengatakan, dalam rumah berukuran tak lebih dari 6x5 meter itu dihuni oleh 15 orang terdiri dari 5 orang cucu, 6 orang anak, 3 orang menantu, serta Fatimah yang sudah tinggal mati suaminya sejak beberapa tahun lalu.

"Semuanya ada 15 orang yang tinggal di sini, satu rumah, anak cucu dan menantu, mereka betah sama saya tinggal di sini," katanya. 

Fatimah berharap, pemerintah daerah atau donatur dari masyarakat mau membantu meringankan bebannya agar rumah yang sudah hampir rata dengan tanah itu bisa dibangun kembali.

"Harapan saya ada yang mau membantu karena kami tidak punya biaya, nggak apa-apa nggak dibangun permanen asal kami ada tempat untuk berteduh," tukasnya. 

Kontributor: Rikih Ferdiand

Admin
Penulis
-->