(BACA JUGA:Jelang Ramadan Harga Sembako Naik, Ketua DPRD Kota Bandung: Pemkot Harus Pastikan Stok Aman dan Rajin Operasi )
"Jadi misalnya modal Rp38.000 dijual Rp40.000, tipis banget untungnya tapi mau gimana lagi, sudah dari peternaknya harga naik," ujarnya.
Meski begitu, dia mengaku tak tahu pasti penyebab kenaikan harga telur di tingkat peternak tersebut.
Hanya saja, dalam sebulan terakhir dia bersama para pedagang telur lainnya di pasar Gudang Tigaraksa mengalami penurunan omset yang cukup drastis hingga 65 persen.
"Omset turun drastis sekitar 65 persen, sebelum ada kenaikan 5 peti habis sehari omset bisa 3-4 juta sehari, ini sehari dapat 2 juta saja sudah bersyukur," ujarnya.
Dia berharap, pemerintah bisa segera memberikan solusi supaya harga telur bisa kembali stabil.
"Permintaan sih masih ada tapi menurun, banyak pembeli yang kaget dan keberatan juga karena biasanya habis lebaran harga turun ini malah makin naik," tukasnya.
Sementara, Puji Lestari (36), salah seorang pembeli sekaligus pedagang makanan mengaku, keberatan dengan harga telur yang cukup tinggi tersebut.